Pembicara lainnya dari kalangan advokat dan akademisi, Togi Pangaribuan, menambahkan bahwa pemuda harus bijak menentukan pilihan nantinya.
“Pemuda harus bersatu, pintar menyikapi banjirnya informasi dan perkembangan teknologi untuk menghindari perpecahan dan digunakannya pemuda hanya sebagai komoditas politik. Pilihan politik harus diambil melalui pertimbangan yang obyektif dan putusan yang informed. Perbedaan pilihan politik itu biasa asal tetap mengedepankan persatuan,” ucap Togi.
Sebagai informasi, Gagasan tergabung dari berbagai kelompok anak muda dengan latar belakang beragam, seperti akademisi, teknokrat, budayawan, pengusaha, advokat, aktivis, profesional, dan lainnya, yang tergerak untuk mengawal bersama pemilu 2024 yang jurdil (jujur, bersih, adil) dan yang mengedepankan ide dan gagasan.
Gagasan mengadakan “Deklarasi Cinta: Pemuda dan Perubahan” untuk menebarkan pesan cinta dalam proses pemilu yang saat ini sedang berlangsung hingga Februari 2024 mendatang dengan harapan kualitas demokrasi Indonesia meningkat, tidak menimbulkan perpecahan, hoax, kampanye hitam, maupun isu SARA, serta dengan penuh cinta menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa.
(Angkasa Yudhistira)