JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berencana mengevaluasi organisasi untuk efisiensi kinerja. Salah satunya dengan melakukan restrukturisasi jabatan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Hamim Thohari mengatakan, terdapat 121 jabatan perwira tinggi (pati) yang akan direstrukturisasi. Dengan rincian 96 jabatan akan turun pangkat, dan 25 jabatan dihapus.
"Jadi memang ini masih usulan angkatan darat, berdasarkan oleh evaluasi kinerja organisasi selama ini, angkatan darat merasa ada kepentingan untuk melakukan efisiensi kinerja organisasi,” kata Hamim di Mabesad, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
(Baca juga: Letjen TNI Arif Rahman, Eks Komandan 'Pasukan Setan' yang Kini Jabat Dankodiklatad)
“Itu di satu sisi. menguatkan salah satu fungsi utama angkatan darat yang sekarang, yaitu pembinaan teritorial (binter),"sambungnya.
Sehingga terkait dengan efisiensi organisasi ini, pimpinan TNI AD berpikir bahwa ada beberapa jabatan yang selama ini dipegang pati bintang 3, diturunkan menjadi pati bintang 2. “Termasuk juga pati bintang 2, mungkin nanti ada yang turun jadi bintang 1,"ujarnya.
Hamim melanjutkan, jika jabatan yang selama ini dipimpin bintang satu, dapat diturunkan dan dijabat oleh kolonel. Namun, kata Hamim, hal tersebut dilakukan ketika Pati yang lama telah selesai mengemban jabatannya.
Dia memberi contoh, yakni jabatan Kepala Rumah Sakit Pusat AD (RSPAD) Gatot Soebroto saat ini dijabat Letjen A Budi Sulistya yang merupakan bintang tiga, dapat dipimpin oleh pejabat bintang dua (Mayjen) ketika rencana restrukturisasi itu disetujui. Namun tetap menunggu Letjen dr. A Budi Sulistya menyelesaikan masa tugasnya.
"Contoh Kepala RSPAD sekarang bintang 3, terus apakah nanti pangkatnya diturunkan jadi bintang 2? Tidak begitu. Artinya dibiarkan ini sampai beliau selesai, kemudian untuk pejabat barunya nanti kalau memang ini disetujui maka pejabat berikutnya bintang dua," kata Hamim.