JAKARTA - Korea Utara mengecam rencana latihan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Merespons hal itu, Korut pun menembakkan rudal balistik jarak jauh ke laut lepas pantai barat Jepang, Sabtu (18/2/2023).
Dilansir dari VOA, Minggu (19/2/2023), pihak berwenang Jepang mengatakan rudal itu jatuh di perairan di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, setelah satu jam lebih diluncurkan. Namun, Tokyo mengatakan tidak ada laporan kerusakan kapal atau pesawat terbang.
BACA JUGA:Pagi Ini Serangkaian Gempa Guncang Donggala Sulteng, Tertinggi M4,7
Korea Utara menembakkan rudal pertamanya pada 1 Januari. Penembakan rudal hari ini terjadi setelah Pyongyang, Jumat, mengancam akan memberikan respons yang "keras dan gigih" ketika Seoul dan Washington bersiap untuk melakukan latihan militer tahunan.
Latihan militer tahunan ini disebut AS sebagai bagian dari upaya untuk menangkis ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang meningkat.
BACA JUGA:Rusia Luncurkan 2 Rudal ke Pertahanan Udara Ukraina dari Laut Hitam
Korea Utara menembakkan rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun lalu, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu menyerang di wilayah AS mana pun. Negara tersebut juga tetap melanjutkan persiapan untuk uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Rudal jarak jauh diluncurkan dari daerah Sunan dekat Pyongyang pada Sabtu (18/2), kata militer Korea Selatan. Sunan adalah situs Bandara Internasional Pyongyang, tempat Korea Utara melakukan sebagian besar tes ICBM baru-baru ini.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pun mengutuk keras peluncuran tersebut dan mengajukan protes keras. Ia mengatakan tindakan Korut itu merupakan ancaman bagi komunitas internasional.