JAKARTA - Ahmad Munasir, Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) sempat dikira hilang dari rombongan kampus. Saat ini, ia diketahui masih berada di Boston, Amerika Serikat.
Ia terpisah dari rombongan saat perjalanan pulang dari Oslo, Norwegia pada Sabtu kemarin, 4 Februari 2023. Polisi mendapati Munasir sebelumnya telah sering mengunjungi Boston, bahkan sudah delapan kali.
BACA JUGA:5 Fakta Dosen UII yang Dikabarkan Hilang, Terbang ke Oslo hingga Ubah Rute Penerbangan
Menurut Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti, Munasir memang merupakan lulusan doktoral dari Amerika Serikat. Informasi diperolehnya juga terdapat data kunjungan Munasir sering ke lokasi tersebut.
"Kita punya list keluar masuk yang bersangkutan ke Amerika selama beberapa tahun terakhir, kurang lebih delapan kali kita dapatnya. PhD nya juga kan di Amerika," ujar Krishna, Selasa (21/2/2023).
Krishna menegaskan, bahwa status Munasir tidak bisa dikategorikan sebagai orang hilang. Sebab, ada bukti dari pihak Imigrasi Amerika Serikat bahwa dosen UII itu check-in dengan sengaja ke Negeri Paman Sam.
"Dia check in lagi ke Boston dari Istanbul. Kan pertanyaannya di Boston ngapain, sama siapa, dimana, ya hanya dia ama Tuhan yang tahu karena dia mematikan semua komunikasi," ujarnya.
BACA JUGA:Polisi Bilang Dosen UII Tidak Hilang Tapi Ubah Rute Penerbangan
Menurut Krishna, anggotanya juga menemukan nomor telepon Munasir untuk wilayah Amerika Serikat. Kendati, jajarannya masih sulit menghubungi Munasir.
"Setelah masuk Amerika, kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia tapi tidak nyala. Tapi kan beli nomor di Amerika gampang, saya rasa cuma ngasih pasport, itu kalau diseriusin juga bisa dapat," tuturnya.
Dosen UII itu, kata Khrisna, sengaja mengubah rute penerbangannya dari Oslo, Norwegia. Namun, tidak memberitahu siapa paun. Belum diketahui, motif yang bersangkutan melakukan hal tersebut.
"Jadi sementara kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," tuturnya.
(Arief Setyadi )