MALANG - Eks narapidana teroris (Napiter), Ali Fauzi resmi di wisuda dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pria asal Lamongan ini meraih gelar doktor di jenjang S-3, setelah berhasil menulis karya berjudul "Edukasi Moderasi Beragama Bagi Para Mantan Napiter".
Pada momen wisudanya Ali Fauzi berbagi keluh kesah bagaimana sulitnya menyusun sebuah disertasi. Baginya membuat disertasi dengan serangkaian penelitian dan penulisannya, lebih sulit dibanding merakit bahan peledak seberat satu kilogram menjadi bom.
"Jabatan saya terakhir sebagai kepala instruktur perakit bom. Jadi saya ahli merakit satu kilo bahkan satu kontainer itu hal biasa. Bagi saya itu jauh lebih mudah daripada menulis jurnal, menyelesaikan disertasi," ucap Ali Fauzi saat wisuda di UMM, Selasa (21/2/2023).
BACA JUGA:Temuan Mengejutkan Disertasi Ali Fauzi: Banyak Eks Napiter Kurang Dapat Pembinaan Humanis di Lapas
Menurutnya, yang dipusingkan dari karya disertasinya karena beberapa kali tulisan itu dianggap salah oleh para dosen pembimbing. Hal ini membuatnya beberapa kali revisi karya.
"Karena sebuah tulisan itu gak ada benarnya. Saya pusing kemarin itu. Disitulah saya simpulkan bahwa haqqul yakin tulisan itu gak ada yang sempurna," bebernya.
Beberapa kali pula sosok Napiter di bom Bali ini juga sempat nyaris frustasi menyelesaikan disertasinya. Namun berkat motivasi dan dorongan dari para dosen, akhirnya disertasi mengenai kehidupan dan proses pendampingan ke eks Napiter lain bisa selesai.
BACA JUGA:Dua Napiter Lapas Magelang Ucap Ikrar Setia pada NKRI, Cium Bendera Merah Putih
"Mereka memotivasi saya, ini sudah kadung (terlanjur) jalan, kenapa harus ngulang. Ini sudah jalan separuh, anda saja berani perang, ngapain perang dengan tulisan saja takut. Terus saya berfikir oh iya ya, saya ini prajurit. Andai saja bukan karena dorongan dan motivasi dari promotor mungkin saya gak sampai di hari ini," jelasnya.