Kisah Cinta Online Pria India dan Wanita Pakistan yang Berakhir Tragis di Penjara

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 24 Februari 2023 11:16 WIB
Kisah cinta online antara India dan Pakistan yang berakhir di penjara (Foto: Kepolisian Bangalore)
Share :

INDIAKisah cinta pasangan ini penuh lika-liku dan drama. Keduanya harusnya menjalani proses perjalanan yang tak mudah. Bahkan harus rela berakhir di penjara. Pada Januari lalu, seorang pria India ditangkap karena membantu seorang wanita Pakistan memasuki negara itu secara ilegal dan mendapatkan kartu identitas palsu. Dan sekarang wanita yang dibantunya itu menjadi istrinya.

Mulayam Singh Yadav, 21, dari India dan Iqra Jeewani, 19, dari Pakistan bertemu dan jatuh cinta secara online tiga tahun lalu, saat bermain permainan papan Ludo. Tapi mereka tahu akan sulit bagi mereka untuk bersama.

India dan Pakistan memiliki hubungan yang erat - kedua negara bertetangga itu telah berperang tiga kali sejak 1947, ketika India dipecah menjadi kemerdekaan dan Pakistan dibentuk. Ini dapat mempersulit orang untuk mendapatkan visa untuk bepergian untuk bertemu satu sama lain.

BACA JUGA:  Kisah Cinta Wanita Asal Surabaya Jadi Viral Usai Dinikahi Pria Asal Prancis

Jadi, pada September lalu, Mulayam dan Iqra pergi ke Nepal, tempat mereka menikah. Mereka kemudian melakukan perjalanan ke kota Bangalore (Bengaluru) di India - ibu kota negara bagian Karnataka - dan tinggal bersama.

 BACA JUGA: Pria China Gagal Nikah karena Tertipu Fisik, Alasannya Bikin Syok

Tapi kehidupan bahagia mereka berubah menjadi tragis pada Januari lalu. Jeewani ditahan karena memasuki India secara ilegal sedangkan Yadav ditangkap dan didakwa melakukan penipuan, pemalsuan dan memberikan perlindungan kepada warga negara asing tanpa dokumen yang sah.

Dia dideportasi ke Pakistan minggu lalu, lalu Yadav tetap dipenjara di Bangalore.

Anggota keluarga Yadav, yang tinggal di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, sangat terpukul dengan penangkapan tersebut. Mereka mengatakan kisah pasangan itu hanyalah salah satu cinta.

"Kami ingin mereka pulang," kata saudaranya Jeetlal, dikutip BBC.

"Kami memahami situasi antara India dan Pakistan. Tapi yang mereka lakukan hanyalah jatuh cinta,” lanjutnya.

Bahkan polisi tampaknya setuju.

"Selain masuk secara ilegal dan pemalsuan, tampaknya ini adalah kisah cinta," kata seorang pejabat senior kepolisian Bangalore tanpa menyebut nama.

Kisah cinta itu dimulai pada 2020, selama penguncian Covid.

Yadav diketahui bekerja sebagai penjaga keamanan untuk sebuah perusahaan IT di Bangalore. Sedangkan Jeewani adalah seorang mahasiswa di kota Hyderabad Pakistan.

Keduanya memulai hubungan jarak jauh setelah bertemu secara online. Tapi Jeewani berada di bawah tekanan yang meningkat dari keluarganya untuk menikah.

Atas saran Yadav, dia meninggalkan Pakistan dan pergi ke Nepal melalui Dubai untuk menemuinya. Polisi mengatakan keduanya menikah dalam upacara Hindu di sebuah kuil di sana dan datang ke India.

Tapi Jeewani tidak memiliki dokumen yang diperlukan untuk tinggal di India, jadi polisi mengatakan Yadav mengatur kartu Aadhaar palsu yakni dokumen identitas India untuknya.

Menurut polisi, Yadav keluar setiap hari untuk bekerja saat Jeewani tinggal di rumah.

Tapi dia sering melakukan panggilan WhatsApp ke ibunya di kampung halamannya di Pakistan, yang membuat polisi mendatanginya.

Pejabat polisi Bangalore mengatakan mereka berada dalam siaga tinggi bulan lalu karena dua acara internasional besar dijadwalkan berlangsung di kota itu pada Februari lalu. yakni pertunjukan udara Aero India dan pertemuan menteri keuangan G20.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, Jeewani ditahan karena masuk secara ilegal dan diserahkan ke Kantor Pendaftaran Regional Orang Asing pada 20 Januari lalu. Dia dideportasi ke Pakistan pada Februari lalu.

"Sampai sekarang, tidak ada pelanggaran terhadapnya selain masuk ke negara itu secara ilegal," kata S Girish, Wakil Komisaris polisi di distrik Whitefield Bangalore, kepada BBC. "

Tapi penyelidikan sedang berlangsung,” lanjutnya.

BBC tidak dapat menghubungi Jeewani atau keluarganya di Pakistan untuk memberikan komentar. Awal pekan ini, kantor berita PTI melaporkan bahwa ayahnya telah memastikan bahwa dia telah sampai di rumah, dan mereka tidak ingin "berbicara tentang masalah ini".

Ibu Yadav, Shanti Devi, mengatakan dia berharap pemerintah kedua negara dapat membantu menyatukan kembali mereka.

"Kami tidak peduli apakah dia Muslim atau Pakistan, dia adalah menantu perempuan kami. Kami akan merawatnya dengan baik,” ujarnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya