Tapi Jeewani tidak memiliki dokumen yang diperlukan untuk tinggal di India, jadi polisi mengatakan Yadav mengatur kartu Aadhaar palsu yakni dokumen identitas India untuknya.
Menurut polisi, Yadav keluar setiap hari untuk bekerja saat Jeewani tinggal di rumah.
Tapi dia sering melakukan panggilan WhatsApp ke ibunya di kampung halamannya di Pakistan, yang membuat polisi mendatanginya.
Pejabat polisi Bangalore mengatakan mereka berada dalam siaga tinggi bulan lalu karena dua acara internasional besar dijadwalkan berlangsung di kota itu pada Februari lalu. yakni pertunjukan udara Aero India dan pertemuan menteri keuangan G20.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, Jeewani ditahan karena masuk secara ilegal dan diserahkan ke Kantor Pendaftaran Regional Orang Asing pada 20 Januari lalu. Dia dideportasi ke Pakistan pada Februari lalu.
"Sampai sekarang, tidak ada pelanggaran terhadapnya selain masuk ke negara itu secara ilegal," kata S Girish, Wakil Komisaris polisi di distrik Whitefield Bangalore, kepada BBC. "
Tapi penyelidikan sedang berlangsung,” lanjutnya.
BBC tidak dapat menghubungi Jeewani atau keluarganya di Pakistan untuk memberikan komentar. Awal pekan ini, kantor berita PTI melaporkan bahwa ayahnya telah memastikan bahwa dia telah sampai di rumah, dan mereka tidak ingin "berbicara tentang masalah ini".
Ibu Yadav, Shanti Devi, mengatakan dia berharap pemerintah kedua negara dapat membantu menyatukan kembali mereka.
"Kami tidak peduli apakah dia Muslim atau Pakistan, dia adalah menantu perempuan kami. Kami akan merawatnya dengan baik,” ujarnya.
(Susi Susanti)