KYIV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023) kemarin untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Ini menjadi sebuah isyarat solidaritas yang dilakukan beberapa hari sebelum peringatan satu tahun invasi Rusia ke negara tersebut.
Biden menyampaikan sambutan dan bertemu dengan Zelenskyy di Istana Mariinsky, Kyiv untuk mengumumkan tambahan setengah miliar dolar dalam bantuan AS dan untuk meyakinkan Ukraina akan dukungan Amerika dan sekutu saat konflik berlanjut.
BACA JUGA: NATO Diminta Hentikan Fitnah Soal China Terkait Perang Rusia-Ukraina
"Satu tahun kemudian, Kyiv berdiri. Dan Ukraina berdiri. Demokrasi berdiri. Orang Amerika mendukung Anda, dan dunia mendukung Anda," kata Biden seperti mengutip dari CBC News.
BACA JUGA: 1 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Dunia Hadapi Risiko Besar Penggunaan Senjata Nuklir Sejak 1945
Kunjungan ke Ukraina dilakukan pada saat genting dalam perang sebab Biden berupaya menjaga sekutu tetap bersatu dalam dukungan mereka untuk Ukraina. Perang diperkirakan akan meningkat dengan kedua belah pihak bersiap untuk serangan musim semi.
Zelensky mendesak sekutu untuk mempercepat pengiriman sistem senjata yang dijanjikan dan menyerukan kepada negara Barat untuk mengirimkan jet tempur ke Ukraina.
Biden mengumumkan bantuan tambahan senilai USD50 miliar atau setara 761,5 triliun yang telah disediakan AS termasuk peluru untuk howitzer, rudal anti-tank, radar pengawasan udara, dan bantuan lainnya tetapi tidak ada persenjataan canggih baru.
Ukraina juga telah mendorong sistem medan perang yang memungkinkan pasukannya untuk menyerang target Rusia yang telah dipindahkan dari daerah garis depan, di luar jangkauan sistem rudal HIMARS yang telah dikirimkan.
(Susi Susanti)