Ketiga, sebut Tito, tidak terjadinya konflik terutama yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Terlebih lagi konflik kekerasan, tidak boleh terjadi. Ini adalah indikator penting, karena kita tahu bahwa polarisasi akan berpotensi konflik. (Apabila terjadi konflik), konfliknya harus di-manage supaya tidak menjadi pemecah persatuan dan kesatuan bangsa,” pintanya.
Terakhir, menurut Tito, indikator kesuksesan Pemilu yang keempat adalah seluruh program pemerintah baik pusat maupun daerah harus tetap berjalan pada jalurnya (on the right track).
“Karena yang kita khawatirkan (misalnya), ketika tahun politik 2023 berjalan dan 2024 puncaknya, semua akan lupa, semua akan larut dalam upaya power struggle, pemenangan, semua sibuk pemenangan akhirnya program pemerintah daerah ditinggalkan, (dan akhirnya) rakyat menjadi korban,” ungkap Tito mengingatkan.
(Khafid Mardiyansyah)