Tulang rusuknya dan pergelangan tangannya patah. Berdasarkan foto-foto dan bukti dari kedokteran yang diberikan kepada kami," katanya.
Martawara berharap, aparat kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya agar tidak ada lagi jatuh korban tim medis secara misterius.
"Anak saya dokter yang ditugaskan melayani masyarakat di Nabire. Jadi polisi harus ungkap ini kasus, agar tidak ada lagi korban selanjutnya. Kalau kasus ini tidak diungkap, bisa-bisa tidak ada lagi dokter yang mau ke Nabire," ujarnya.
Sementara itu, dokter Mawar merupakan dokter spesialia paru satu-satunya di Kabupaten Nabire selama enam tahun terakhir. Ia ditugaskan di Nabire setelah mengambil empat tahun spesialis di Universitas Airlangga.
Mawar bekerja di RSUD Nabire, untuk selanjutnya pindah ke tempat lain. Ini tahun terakhirnya sebelum dipindah tugas. Namun nahas hal itu urung terjadi.
(Nanda Aria)