JAKARTA-Menguak dimana surat Supersemar yang asli menjadi dokumen yang mampu mengubah wajah peta politik di Indonesia.
Terlebih setelah peristiwa gerakan G30S/PKI Presiden Soekarno memerintahkan Panglima Angkatan Darat (AD) Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil alih komando memulihkan keamanan. Dengan situasi yang ada saat itu secara tak langsung membuka jalan bagi kekuasaan Soeharto.
Presiden Soekarno diketahui sebelum menuliskan Surat Supersemar didatangi oleh tiga jenderal utusan Letnan Jenderal Soeharto. Tak ada yang tahu secara pasti kondisi Istana Bogor kala itu, dan Surat Perintah 11 Maret 1966 pun dikeluarkan.
Hingga kini, dokumentersimpan di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) diyakini 100 persen palsu. Bahkan hingga kini salinan asli Supersemar tak diketahui keberadaannya.
Lantas, dimana surat Supersemar yang asli? Untuk mengetahui keberadaannya simak penjelasan berikut ini.
- Menguak Dimana Surat Supersemar yang Asli?
Melansir dari kanal YouTube resmi ANRI, Drs. Agus Santoso, M. Hum selaku Direktur Preservasi menuturkan bahwa sejak tahun 1994 surat Supersemar telah ada di ANRI. Mulanya ada tiga versi yang ada namun terus berkembang menjadi 6 versi surat yang diterima oleh lembaga satu ini.
Kendati begitu, 3 versi awal menjadi versi yang paling mencuri perhatian. Versi pertama surat penting ini berasal dari Sekretariat Negara yang terdiri dari dua lembar, berkop Burung Garuda, diketik rapi dan di bawahnya tertera tanda tangan beserta nama ‘Sukarno’.
Sementara versi kedua berasal dari Pusat Penerangan TNI AD yang terdiri dari satu lembar dan juga berkop Burung Garuda. Dan untuk versi ketiga, lebih aneh lagi. Surat ini diterima ANRI dengan terdiri dari satu lembar.
Selain itu, tidak berkop dan hanya berupa salinan. Tanda tangan Soekarno saja di versi ketiga ini juga tampak berbeda dari versi pertama dan kedua.
Sejak tahun 2000 hingga kini, ANRI telah berusaha melakukan pencarian naskah asli Supersemar. Menggunakan metode wawancara, hingga kini informasi kecil pun terus ditelusuri. Sayangya hasil pencarian yang ada tetapi nihil.
Itulah alasan dimana Surat Supersemar yang asli yang hingga kini misteri.
(RIN)
(Rani Hardjanti)