Sementara versi kedua berasal dari Pusat Penerangan TNI AD yang terdiri dari satu lembar dan juga berkop Burung Garuda. Dan untuk versi ketiga, lebih aneh lagi. Surat ini diterima ANRI dengan terdiri dari satu lembar.
Selain itu, tidak berkop dan hanya berupa salinan. Tanda tangan Soekarno saja di versi ketiga ini juga tampak berbeda dari versi pertama dan kedua.
Sejak tahun 2000 hingga kini, ANRI telah berusaha melakukan pencarian naskah asli Supersemar. Menggunakan metode wawancara, hingga kini informasi kecil pun terus ditelusuri. Sayangya hasil pencarian yang ada tetapi nihil.
Itulah alasan dimana Surat Supersemar yang asli yang hingga kini misteri.
(RIN)
(Rani Hardjanti)