Menlu RI juga mengundang partisipasi kalangan swasta Korea Selatan dalam pembangunan IKN Nusantara. Selain mengenai kerja sama perdagangan dan investasi, Menlu RI juga menyampaikan hatapan agar Pemerintah Korea Selatan memperluas dan meningkatkan kuota tenaga kerja Indonesia, seperti di sektor welding dan caregiver.
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Korea Selatan, Menlu Retno juga melakukan courtesy call kepada Presiden Korea, Yoon Suk-yeol pada 30 Maret 2023 di Kantor Kepresidenan, didampingi oleh Duta Besar RI Seoul, Direktur Asia Timur dan Kepala BDSP Kementerian Luar Negeri. Dalam pertemuan tersebut, secara umum Menlu RI menyampaikan pesan khusus Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden Yoon, agar Korea Selatan terus memperkuat kemitraan ekonomi antara kedua negara, terutama melalui penguatan partisipasi sektor swasta Korea di berbagai industri strategis Indonesia seperti ekosistem kendaraan listrik, industri baja dan petrokimia.
Sebelumnya, Menlu Retno menyempatkan untuk bertemu dan melakukan dialog dengan para Duta Besar/Kepala Perwakilan negara anggota ASEAN, MIKTA dan Timor Leste di Seoul. Pertemuan tersebut sekaligus buka puasa bersama yang berlangsung di Wisma Duta Besar RI di Seoul pada 29 Maret 2023.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Dubes RI Seoul Gandi Sulistiyanto dan berlangsung secara informal dan bersahabat, Menlu Retno menyampaikan briefing singkat mengenai prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN dan MIKTA tahun 2023. Menlu RI menggaris bawahi bahwa ASEAN dan MIKTA merupakan kekuatan positif (positive force) yang berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan regional serta global. Menlu RI juga tekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam menghadapi situasi global yang penuh dengan ketidakpastian.
Menlu Retno mengajak negara-negara ASEAN dan MIKTA untuk dapat berkolaborasi dalam 4 bidang prioritas ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yaitu kerja sama maritim, infrastruktur, pencapaian SDGs, serta kerja sama perdagangan dan investasi.
(Susi Susanti)