Sosok Syekh Sulaiman Kurdi, Ulama Bojonegoro yang Sohor di Makkah pada Abad 20

Tim Okezone, Jurnalis
Rabu 05 April 2023 03:11 WIB
Ilustrasi/ Doc: Reuters
Share :

 

 

JAKARTA - Namanya tak dikenal di Jawa Timur atau bahkan di tempat asalnya di Kota Bojonegoro. Namun, sosok Syekh Sulaiman Kurdi Bojonegoro masyhur di Kota Makkah. Beliau tercatat sebagai ulama pengajar di Tanah Haramain. Ia merupakan mata rantai sanad Aswaja di Makkah, pada abad 20.

Syekh Sulaiman Kurdi Bojonegoro adalah bukti betapa kota-kota kecil di Jawa Timur telah memiliki ulama kaliber dunia, sejak zaman dulu. Selain itu, ini juga bukti bahwa Islam di Bojonegoro Jawa Timur, merupakan peradaban intelektual yang cukup matang.

 BACA JUGA:

Nama Syekh Sulaiman Kurdi Bojonegoro tercatat dalam kitab biografi berjudul al-Jawahir al-Hisan fi Tarajum al-Fudhala karya Syekh Zakariya Billah yang kemudian dikutip dan diperjelas oleh Dr. Maulana La Eda dalam buku berjudul 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci.

Dilansir dari NU Online, Selasa (4/4/2023), dalam buku tersebut, namanya tertulis secara lengkap: Sulaiman Kurdi bin Abdul Qodir bin Abdurrahman bin Syihabuddin Bojonegoro al-Jawiy al-Makkiy Asy-Syafi'i. Lahir di Kota Bojonegoro, Jawa Timur, pada 1904 dan wafat pada 1952.

 BACA JUGA:

Beliau disebut sebagai salah satu ulama berpengaruh di Makkah pada abad 20. Dalam buku itu juga dijelaskan, beliau lahir dan tumbuh hingga remaja di Kota Bojonegoro. Terdidik dalam keluarga Syihabuddin yang terkenal akan kesalehannya. Saat sudah memahami bahasa Arab dan ilmu dasar agama, beliau berangkat ke Makkah untuk kembali memperdalam ilmu.

Di Kota Makkah, beliau berguru pada ulama besar pada zamannya seperti Syekh Umar Bajunaid, Syekh Nahrawi al-Banyumasi, Syekh Soleh Syatha, hingga Syekh Umar Hamdan. Beliau belajar dengan penuh kesungguhan hingga mencapai derajat keulamaan.

Syekh Sulaiman Kurdi dikenal sebagai ulama pengajar yang mumpuni. Beliau tak hanya mengajar di satu tempat. Tapi beberapa tempat sekaligus. Satu diantaranya adalah madrasah legendaris yang melahirkan banyak Waliyullah Nusantara, yakni Madrasah Shaulatiyyah Makkah.

Syekh Sulaiman Kurdi punya peranan penting dalam transmisi sanad Aswaja. Santrinya tak hanya berasal dari Nusantara, tapi dari berbagai penjuru dunia. Beliau berkiprah di Kota Makkah hingga wafat, dan dimakamkan di pemakaman Ma'la pada 1953.

Kiprah Syekh Sulaiman Kurdi di Makkah, kelak diteruskan para penerusnya seperti Syekh Zakaria Billah (Sumatera Utara), Syekh Abdullah Durdum (ahli nahwu Kota Makkah asal Sumatera), hingga Syekh Yasin al-Fadani (guru bagi banyak ulama besar Nusantara).

Beliau wafat di Kota Makkah dan dimakamkan di pemakaman Ma'la, yang masyhur sebagai makam para Aulia.

Jejaring Ulama Nusantara di Tanah Haramain A Ginanjar Sya’ban, penulis buku Mahakarya Islam Nusantara mengatakan, pada abad ke-19 dan abad ke-20, komunitas terbesar di Masjidil Haram adalah penganut Mazhab Syafi’i. Dan sebanyak 60 persen pengajar dari unsur syafi’i di Masjidil Haram, berasal dari Nusantara. Sebab, mereka banyak menulis karya-karya keilmuannya kedalam Bahasa Arab.

Jauh sebelum Wahabi mengkudeta dan membangun rezim di Makkah, ulama Nusantara telah membentuk rantai jejaring Aswaja yang transmisinya tak pernah putus dari generasi ke generasi. Geliat mereka tercatat sejak abad ke-18 (1700 masehi), dengan ditandai hadirnya tokoh-tokoh ulama besar dari Nusantara yang kelak terkenal dengan sebutan Empat Serangkai Ulama Tanah Jawi.

Mereka di antaranya adalah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari al-Jawi (Kalimantan/ 1710-1812), Syekh Abdus Shomad al-Falimbani al-Jawi (Sumatera/ 1704-1785), Syekh Abdurrahman Mishri al-Batawi al-Jawi (Jawa), dan Syekh Abdul Wahab Bugis al-Jawi (Sulawesi/ c. 1725 – 1790).

Lalu disambung generasi; Syekh Abdul Ghani al-Bimawi (c.1780-1848), Syekh Ahmad Khatib As-Sambasi (1803-1875), Syekh Nawawi al-Bantani (1813-1879), Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (1860 -1916), Syekh Mahfud at-Tarmasi (1842-1920), dll.

(Nanda Aria)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya