Hoegeng Pernah Tinggal di Garasi Rumah Mertuanya

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 07 April 2023 08:02 WIB
Hoegeng. (Foto: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Kisah kehidupan Jenderal Hoegeng memang tak pernah lekang oleh zaman. Kepribadiannya yang berbeda dari pejabat kebanyakan masih relevan diceritakan dari zaman ke zaman sebagai pengingat untuk bersikap jujur dan tak gila jabatan.

Mengutip lipi.goid, kepribadian Hoegeng didapatnya dari tempaan sang ayah, Sukario Hatmodjo. Hoegeng yang lahir di Pekalongan 14 Oktober 1921 awalnya diberi nama Iman Santoso. Namun, waktu kecil dia sering dipanggil bugel (gemuk), lama kelamaan menjadi bugeng, dan akhirnya berubah jadi hugeng. Setelah dewasa bahkan sampai tua, dia tetap kurus.

Ayahnya Sukario Hatmodjo pernah menjadi kepala kejaksaan di Pekalongan; bertiga dengan Ating Natadikusumah (kepala polisi) dan Soeprapto (ketua pengadilan), mereka menjadi trio penegak hukum yang jujur dan profesional.

Ketiga orang inilah yang memberikan andil bagi penumbuhan sikap menghormati hukum bagi Hoegeng kecil. Bahkan karena kekaguman kepada Pak Ating yang gagah, suka menolong orang, dan banyak teman, Hoegeng pun bercita-cita menjadi polisi.

Setelah lulus PTIK tahun 1952, Hoegeng ditempatkan di Jawa Timur. Penugasannya yang kedua sebagai kepala reskrim di Sumut menjadi batu ujian bagi seorang polisi karena daerah ini terkenal dengan penyelundupan. Hoegeng disambut secara unik, rumah pribadi dan mobil telah disediakan oleh beberapa cukong perjudian. Dia menolak dan lebih memilih tinggal di hotel sebelum dapat rumah dinas.

Masih ngotot, rumah dinas itu kemudian juga dipenuhi perabot oleh tukang suap itu. Hoegeng pun kesal, dia mengultimatum agar barang-barang itu diambil kembali oleh pemberi dan karena tidak dipenuhi akhirnya perabot itu dikeluarkan secara paksa oleh Hoegeng dari rumahnya dan ditaruh di pinggir jalan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya