JAKARTA – Dunia internasional pada Jumat, (14/4/2023) memperingati Hari Internasional Al Quds pada, yang merupakan aksi solidaritas dunia untuk perjuangan Bangsa dan rakyat Palestina. Hari Internasional Al Quds ini diperingati oleh berbagai komunitas di 80 negara, terutama negara-negara mayoritas Muslim.
Berbicara pada acara berbuka bersama di Jakarta, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia Mahdi Rounagh mengatakan bahwa pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini menetapkan Hari Internasional Al Quds diperingati setiap Jumat terakhir di Bulan Ramadhan.
Pada hari ini umat Islam di berbagai negara Muslim dan para pendukung kemanusiaan serta penuntut kebebasan akan menggelar berbagai kegiatan dan aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina yang tertindas.
Di saat kebrutalan dan kekejaman rezim Israel semakin meningkat, seperti yang terlihat di kompleks Masjid Al Aqsa dalam beberapa hari terakhir, Hari Internasional Al Quds yang diperingati secara masif akan sangat bermakna bagi masyarakat Palestina.
Peringatan Hari Internasional Al-Quds adalah refleksi dan peran dunia Islam dalam upaya pembebasan Palestina secara nyata.
Hari Internasional Al Quds, menjadi momentum komunitas dunia untuk menuntut pembebasan Al Quds dan mendukung rakyat tertindas Palestina. Tuntutan ini tidak hanya datang dari dunia Islam, tetapi juga para pendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Hari Internasional Al Quds tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk pihak manapun yang mencintai kemanusiaan, yang ingin menyampaikan dukungan untuk Palestina,” kata Kuasa Usaha Rounagh.
Beliau menegaskan bahwa Iran selalu memberikan dukungan penuh bagi setiap perlawanan Bangsa Palestina dan mengutuk setiap tindakan dan kekejaman Zionis Israel. Rounagh juga memuji Indonesia yang memiliki kebijakan serupa dan selalu menunjukkan dukungan kepada Palestina.
Hal ini terlihat dari pembicaraan antara Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membahas digelarnya pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas tindakan Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa dan situasi di Palestina.
(Rahman Asmardika)