GAZA - Israel telah mendapatkan banyak dukungan dari negara-negara Barat sejak serangan Hamas tanggal 7 Oktober lalu. Namun seiring berjalannya waktu, dukungan internasional bagi Israel yang berperang melawan Hamas di Gaza semakin menipis. Terutama sejak Israel mulai melancarkan serangan darat di Rafah.
Melansir Anadolu Ajansi, perang Israel-Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina dan lebih dari 80.000 orang mengalami luka-luka. Kebanyakan dari korban perang ini adalah perempuan dan anak-anak. Perang tersebut juga telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih serta obat-obatan. Selain itu 60% infrastruktur di Gaza telah rusak atau hancur.
Israel semakin kehilangan dukungannya dari banyak negara setelah melancarkan serangan di Rafah, kota yang menampung lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina. Melansir Times Of Israel, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Rafah telah meningkat menjadi 45 orang dan 60 lainnya terluka.
Tindakan Israel yang tidak manusiawi ini mengundang kecaman keras dari internasional. Alhasil terdapat beberapa negara yang awalnya sangat mendukung Israel menjadi beralih mulai membela Palestina.
Berikut lima negara yang sebelumnya mendukung Israel kini membela Palestina dilansir berbagai sumber:
1. Kanada
Kanada awalnya memberikan dukungan penuh terhadap Israel yang diserang Hamas pada tanggal 7 Oktober. Hal ini dibuktikan melalui pernyataan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, sehari setelah serangan terjadi.
“Kepada teman-teman Israel kami, warga Kanada mendukung Anda. Pemerintah Kanada siap mendukung Anda - dukungan kami terhadap rakyat Israel adalah teguh,” kata Trudeau.
Namun pada bulan Desember lalu, Trudeau khawatir akan tindakan Israel yang menolak gencatan senjata dapat merusak peluang perdamaian jangka panjang. Bahkan hal ini juga dapat semakin mengikis dukungan Kanada terhadap Israel. Kanada bersama Australia dan Selandia Baru lebih menyetujui akan solusi dua negara demi menyelesaikan konflik antara Israel dengan Palestina. Solusi ini mendorong pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel.