Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Usul Banyak Perubahan, Menlu AS Tekan Hamas Hentikan Tawar-menawar Soal Gencatan Senjata Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 13 Juni 2024 |15:39 WIB
Usul Banyak Perubahan, Menlu AS Tekan Hamas Hentikan Tawar-menawar Soal Gencatan Senjata Gaza
Menlu AS tekan Hamas hentikan tawar-menawar soal gencatan senjata Gaza (Foto: Albanian Daily News)
A
A
A

GAZA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan kepada Hamas bahwa ini adalah waktunya untuk menghentikan tawar-menawar. Hal ini ditegaskan Blinken setelah para pemimpinnya mengusulkan banyak perubahan pada rencana gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Dia mengatakan kepada wartawan di Doha bahwa beberapa perubahan dapat diterapkan dan yang lainnya tidak, namun AS dan mediator Qatar serta Mesir akan mencoba untuk mencapai kesepakatan ini.

Saat tiba di Qatar, terlihat pelukan dan senyuman Blinken ketika bertemu dengan Perdana Menteri (PM)  Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani.

Negaranya adalah pemain kunci dalam krisis ini, setelah menjadi tuan rumah kantor politik Hamas selama lebih dari satu dekade dan menjadi saluran negosiasi dengan Israel.

Blinken tampak jengkel ketika dia mengatakan pada konferensi pers bersama bahwa mereka telah membahas perubahan yang diminta Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang didukung AS.

“Sebuah kesepakatan telah dibahas yang hampir sama dengan proposal yang diajukan Hamas pada tanggal 6 Mei, sebuah kesepakatan yang didukung oleh seluruh dunia, yang telah diterima oleh Israel, dan Hamas dapat menjawabnya dengan satu kata ya,” terangnya.

“Sebaliknya, Hamas menunggu hampir dua minggu dan kemudian mengusulkan lebih banyak perubahan, yang beberapa di antaranya melampaui posisi yang telah diambil dan diterima sebelumnya. Akibatnya, perang yang dimulai Hamas akan terus berlanjut, lebih banyak orang akan menderita, dan rakyat Palestina akan menderita. menderita, lebih banyak orang Israel yang akan menderita,” lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement