2. Inggris
Beberapa hari setelah serangan Hamas tanggal 7 Oktober terhadap Israel, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendatangi Tel Aviv sebagai bentuk dukungan penuh Inggris. Bentuk dukungan Inggris terhadap Israel dimulai dari penjualan senjata ke Israel, menolak gencatan senjata, memberikan suara menentang resolusi PBB, hingga menghentikan pendanaan untuk UNRWA yang merupakan badan PBB yang mengatasi pengungsi Palestina. Tindakan terakhir ini dilakukannya bersama dengan AS dan beberapa negara lainnya.
Namun rencana operasi Rafah mulai meningkatkan kekhawatiran Inggris. Inggris berpendapat bahwa prioritas utama yang harus dilakukan adalah menegosiasikan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan pembebasan sandera Israel dengan aman serta memfasilitasi lebih banyak bantuan ke para pengungsi Palestina.
3. Prancis
Prancis merupakan salah satu sekutu Israel di Eropa. Namun sejak awal Israel berencana untuk menyerang Rafah, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah banyak mengkritik tindakan Israel yang tidak manusiawi. Macron telah menyerukan gencatan senjata pada tanggal 10 November lalu dengan tujuan untuk mendesak Israel menghentikan serangannya.
Macron juga mengkritik bagaimana pasukan Israel dan strategi militer mereka yang justru banyak membom warga sipil dibanding melancarkan serangan yang lebih terencana dengan korban jiwa yang lebih minim. Prancis menuntut Israel untuk lebih mendefinisikan dengan tepat tujuan mereka di Gaza sehingga dapat memberikan respon yang tepat.
4. Jerman
Pendukung setia Israel lainnya yaitu Jerman juga telah mengurangi dukungannya karena operasi Israel di Rafah. Kanselir Olaf Scholz menjadi pemimpin Eropa pertama yang mendarat di Israel pasca serangan 7 Oktober.
“Tanggung jawab yang kami pikul akibat Holocaust menjadikan tugas kami untuk membela keberadaan dan keamanan negara Israel,” katanya setelah bertemu Netanyahu.
Dukungan Jerman pun berupa tidak menyerukan gencatan senjata, abstain dalam pemungutan suara di PBB, serta berani melakukan intervensi demi kepentingan Israel di ICJ. Sama seperti negara-negara lainnya, Jerman menentang tindakan Israel yang menyerang Rafah. Menurut Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, serangan Israel di Rafah akan membuat situasi kemanusiaan menjadi tidak terkendali.