”Untuk makanan kucing di rumah,” jawab Gus Dur sambil berusaha keras menahan tawa.
”Lakin Inta ta’khudz Kitir Awi (Tapi Anda kok mintanya banyak sekali),” kata si penjual ayam di Mesir itu.
”’Aiwah, alasyan Itat Kitsir awi’ (Ya, karena kucingnya banyak sekali),”jawab Gus Dur dengan kalem dan menahan tawa.
Tak punya pilihan lain, si penjual ayam pun akhirnya memberikan berbagai bagian tubuh ayam yang biasanya dibuang tersebut pada zaman itu.
(Susi Susanti)