Ketiga, penulisan disesuaikan lafal dan ejaan sesuai bahasa Indonesia, seperti Prancis (France), Singapura (Singapore), dan Jerman (Germany). Dan , terakhir adalah sesuai penerjemahan, misalnya Pantai Gading (Ivory Coast), Selandia Baru (New Zealand), dan Korea Selatan (South Korea).
Dari kaidah penulisan tersebut, Indonesia tak menyerap kata Egypt yang termasuk kata dari bahasa Inggris melainkan dari bahasa Arab, yaitu مِصر (baca: Miṣr). Kedekatan antara kultural dan historis kemungkinan besar menjadi penyebabnya.
Seperti diketahui, bangsa Arab dan Persia lebih dulu masuk ke Nusantara berabad-abad lalu, jauh sebelum bangsa Barat masuk. Agama Islam yang bersamaan dibawa para pedagang dengan cepat diserap bersama budaya dan bahasanya.
Ini dibuktikan dari penggunaan nama Mesir berabad-abad lalu dalam naskah klasik Hikayat Amir Hamzah yang ditulis pada tahun 1380. Sepenggal bunyi naskah tersebut, "Raja Masyrik dan Maghrib datang kepada Raja Mesir".
Itulah alasan kenapa Egypt sering disebut Mesir dalam Bahasa Indonesia.
(RIN)
(Rani Hardjanti)