YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi BPPTKG mencatat puluhan kali terjadi guguran lava pijar Gunung Merapi selama 6 jam pertama tanggal 1 Mei 2023. Semuanya mengarah ke Kali Bebeng atau Barat Daya.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan berdasarkan pengamatan hari Senin (1/5/2023) mulai pukul 00:00 - 06:00 WIB, pihaknya mencatat ada 42 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter arah Baratdaya atau Kali Bebeng. Hal ini menunjukkan aktivitas Gunung Merapi memang cukup tinggi.
"Status Gunung Merapi ada di Level III atau Siaga," ucapnya, Senin.
Agus menyebut cuaca sepanjang Senin dini hari, gunung yang berada di ketinggian 2968 mdpl ini berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 67-95.8 %, dan tekanan udara 835.2-918.5 mmHg.
Secara visual gunung yang berada di perbatasan Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten atau DIY dan Jawa Tengah ini terlihat jelas dan tidak terlihat. Namun teramati aktivitas kegempaan lainnya juga cukup tinggi.
Dia menyebut ada gempa guguran sebanyak 49 kali dengan amplitudo 3-27 mm dan berlangsung selama 53.16-205.76 detik. Gempa tektonik Jauh 1 kali dengan Amplitudo 3 mm berdurasi 83.48 detik.
"Masyarakat memang diminta untuk tetap waspada,"tambahnya.
Sepanjang hari Minggu (30/4/2023) kemarin, teramati 34 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter arah Baratdaya atau Kali Bebeng. Aktivitas kegempaan diantaranya adalah gempa Guguran sebanyak 161 kali dengan Amplitudo 3-40 mm berdurasi 15.48-177.16 detik.
Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 7 kali dengan Amplitudo 3-7 mm, berdurasi 6.36-8.4 detik. Gempa Tektonik Jauh sebanyak 1 kali dengan Amplitudo 6 mm selama 128.36 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"terangnya.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga dihimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
(Qur'anul Hidayat)