Kemudian, dr. Sumy memberikan bocoran terkait sejauh mana progres dari penanganan kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tersebut.
Ia menyebut, ada tahapan yang tidak dikerjakan oleh tim penyidik setelah dirinya menemukan sejumlah fakta dari indentifikasi DNA. Bahkan, Sumy menemukan adanya DNA dari terduga pelaku yang saat ini belum ada progres penyidikan.
"DNA-nya sudah Mas Deddy, tapi tidak ada yang cocok, kalau tidak ada yang cocok kita cari dari DNA yang saksi-saksi itu, ternyata dari saksi itu tidak ada yang cocok, kita tariklah dari garis keturunan ibu, itu siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," terangnya.
"Terus saya bilang, saya punya jam kematian loh, jam kematian dia dibunuh, karena memang jelas dia dibunuh, karena saya autopsi, olah TKP, kita di TKP itu sudah ada dua DNA yang kita duga pelaku, yang asing," lanjutnya.
Menurutnya, belum adanya titik terang dari kasus kematian ibu dan anak di Subang itu sebagai hal yang menyiksa dirinya. Karena itu, dirinya berharap, penyidik dapat segera mengungkap kasus yang terjadi hampir dua tahun silam itu.
"Saya tersiksa untuk Subang itu, wong dateng dalam mimpi ku. Traumanya ya itu, kalau enggak terindentifikasi atau ketangkep gitu loh, kasian banget gitu lo mikirnya, kasian korbannya dibunuh seperti itu, bentuknya seperti itu dan datang dalam mimpiku, tapi aku ga bisa bantu, rasanya tu depresi," jelasnya