Topan Dahsyat Mocha Akan Terjang Myanmar dan Bangladesh, 400 Ribu Orang Dievakuasi

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 14 Mei 2023 14:14 WIB
Para nelayan mengamankan perahu mereka mengantisipasi kedatangan Topan Mocha di Cox's Bazar, Bangladesh, 12 Mei 2023. (Foto: Reuters)
Share :

DHAKA - Badai dahsyat mendekati pantai Bangladesh dan Myanmar pada Minggu, (14/5/2023) memaksa evakuasi ratusan ribu orang ke lokasi yang lebih aman, kebanyakan dari rumah-rumah rapuh di daerah dataran rendah.

Topan Mocha, membawa angin berkecepatan hingga 210 kilometer per jam dapat membawa gelombang laut setinggi 4 m yang memengaruhi lebih dari 2 juta orang langsung di jalurnya, sebagian besar di Negara Bagian Rakhine dan Chin di Myanmar.

Tetapi lebih banyak lagi yang bisa menderita karena badai bergerak ke pedalaman dari Teluk Benggala, Pusat Satelit PBB telah memperingatkan.

"Menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama kami," kata pejabat bantuan bencana Mijanur Rahman di negara tetangga Bangladesh, yang telah memindahkan sekira 300.000 orang sebelum badai diperkirakan melanda daratan sekitra tengah hari.

Pekerja bantuan mengkhawatirkan risiko lebih dari satu juta pengungsi Rohingya, setengah juta anak-anak di antara mereka, yang tinggal di kamp-kamp di kota pantai Cox's Bazar dekat jalur topan.

"Orang-orang yang berisiko sedang dalam proses dipindahkan ke tempat penampungan yang aman dan kami juga mengatur paket bantuan," kata Farah Kabir dari ActionAid Bangladesh sebagaimana dilansir Reuters.

Sebagian besar pengungsi tinggal di tempat tinggal sementara di kamp-kamp padat setelah melarikan diri dari penumpasan yang dipimpin militer di Myanmar pada 2017.

Setidaknya 100.000 orang di negara bagian Rakhine yang miskin di Myanmar telah pindah ke daerah yang lebih aman sejak pekan lalu, kata seorang milisi etnis besar dan kantor kemanusiaan PBB (OCHA).

"Kami menggunakan biara dan sekolah sebagai tempat berlindung," kata Juru Bicara Tentara Arakan Khine Thu Kha.

"Kami telah mengatur makan bersama dengan penduduk setempat, tetapi jika ini menjadi jangka panjang, akan ada lebih banyak masalah."

Tentara berseragam yang mengenakan pelampung oranye memindahkan penduduk dengan perahu kayu, dalam gambar dan video yang disediakan oleh milisi, tetapi Reuters tidak dapat segera memverifikasinya.

Sekira 6 juta orang sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan dan 1,2 juta orang mengungsi di Rakhine dan barat laut, kata OCHA.

Myanmar terjerumus ke dalam kekacauan sejak junta merebut kekuasaan dua tahun lalu. Setelah penumpasan berdarah terhadap protes, gerakan perlawanan memerangi militer di berbagai bidang.

Seorang juru bicara junta tidak segera menjawab panggilan telepon dari Reuters untuk meminta komentar.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya