"Hingga saat ini, total ada 2.096 perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi," katanya
Menurutnya, semakin tinggi minat baca dan literasi, masyarakat tidak akan mudah terkena hoaks dan disrupsi informasi. Sebab, masyarakat akan mencari tahu terlebih dahulu terkait validitas informasi yang diterima. Selain itu, sudah banyak terjadi disrupsi informasi dan berita hoax yang menyebabkan kesalahpahaman. Bahkan berujung pada konflik sosial. Apalagi menjelang tahun politik.
"Namun saya yakin dan optimis, warga Jatim tidak menelan mentah-mentah informasi singkat yang diterima. Saya yakin warga Jatim memiliki kearifan dalam menyaring berita dan informasi," tuturnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Pemprov Jatim juga gencar meningkatkan kompetensi para pustakawan baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota. Bahkan, dirinya juga terus mengingatkan para pustakawan akan pentingnya transformasi digital. Hal tersebut menjadi salah satu kompetensi yang dimiliki para pustakawan untuk meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat.