Sehingga ketika orang Jepang mengucapkan salah satu kata dalam bahasa Inggris akan terdengar unik, contohnya kata Recycle Shop (Inggris) menjadi Risaikurushoppu (Jepang), Starbuck (Inggris) menjadi Sutaba (Jepang), atau Gasoline Stand (Inggris) menjadi Gasorin Sutando (Jepang).
2. Jarangnya Sistem Pendidikan Bahasa Inggris
Meski Jepang merupakan salah satu negara maju di benua Asia, namun sistem pendidikan bahasa Inggris di sana tidak solid sehingga banyak masyarakat Jepang yang tidak bisa berbahasa Inggris.
Hal ini terjadi karena di masa lalu Pemerintah Jepang tidak menawarkan pendidikan bahasa Inggris pada para siswa sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.
Lalu, peraturan tersebut dirubah dengan mewajibkan siswa kelas lima dan enam untuk belajar bahasa Inggris. Kemudian pada 2020 Pemerintah Jepang merubah peraturannya lagi dengan meminta siswa sekolah dasar kelas tiga dan empat.
3. Bahasa Inggris tidak begitu diperlukan
Di kota-kota besar seperti Tokyo atau Osaka mungkin Anda bisa bertemu dengan banyak penutur bahasa Inggris, namun jika Anda pergi ke pedesaan maka akan sulit sekali mendapati seseorang yang berbicara dengan bahasa Inggris.
Masyarakat Jepang tipikal yang sangat homogen dan orang asing hanyalah sebagian kecil dari jumlah populasinya. Sebagian besar produk impor juga akan diterjemahkn ke dalam bahasa Jepang.
Pada universitas maupun perusahaan biasanya juga tidak memiliki standar kecakapan dalam bahasa Inggris. Sehingga Anda bisa kuliah atau bekerja di Jepang tanpa fasih berbahasa Inggris.