JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap sejumlah kendala dalam upaya penangkapan Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap yang hingga kini masih buron dan menjadi target pengejaran internasional.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, menjelaskan bahwa Fredy sulit ditangkap karena kerap berpindah tempat dan tidak pernah menetap di satu lokasi.
“Kendala utamanya, yang dikejar lari-lari. Pindah-pindah sana-sini. Kalau dia nongkrong di pojokan, sudah kena,” ujar Eko, Kamis (23/10/2025).
Eko menambahkan, Polri telah mengajukan red notice Interpol untuk memburu Fredy ke berbagai negara. Semua jalur internasional kini berada dalam pengawasan ketat aparat.
“Kalau orangnya lari ke luar negeri, ada prosedurnya. Kita red notice, dikirim ke Hubinter. Hubinter bekerja sama dengan Interpol dan aparat lain, karena orangnya tidak berada di wilayah hukum kita,” jelasnya.