Kala Pekik Merdeka Soekarno Bikin Geger Singapura

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Senin 05 Juni 2023 07:02 WIB
Soekarno. (Foto: Wikipedia)
Share :

JAKARTA – Presiden Soekarno pernah membuat geger Singapura dengan pekik “Merdeka". Kalimat itu juga menjadi satu di antara cara Bung Karno menggembleng bangsanya: Militan dan spartan!

"Dalam setiap kesempatan bertemu rakyatnya, rakyat yang paling bawah sebawah-bawahnya, sampai kepada rakyat kelas tinggi setinggi-tingginya, tanpa kecuali, Bung Karno tak pernah menanggalkan pekik ‘Merdeka!’,” ujar Roso Daras, penulis buku "Sukarno, Serpihan Sejarah yang Tercecer”.

"Pekik ‘Merdeka!’ sempat pula menjadi kerikil baginya. Disebut kerikil karena dampaknya memang tidak sampai melukai kaki. Akan tetapi, ‘kerikil’ kecil tadi, tetap menarik karena berkaitan dengan seorang diri seorang Sukarno," tambahnya.

BACA JUGA:

Momen Bersejarah Presiden Soekarno dan Toko Buku Gunung Agung 

Bung Karno kala itu ke Tanah Suci, menunaikan rukun Islam kelima pada tahun 1955. Sepuluh tahun setelah proklamasi, para calon jamaah haji Indonesia masih banyak yang pergi ke Tanah Suci menggunakan moda transportasi laut.

Lama perjalanan pergi-pulang bisa dua bulan. Sedangkan Bung Karno? Dia adalah seorang Presiden. Tentu saja menggunakan pesawat terbang.

Sekalipun begitu, penerbangan Jakarta – Jeddah atau Jakarta – Madinah, tidak selancar sekarang. Tahun 1955, sekalipun seorang Presiden, harus berganti-ganti pesawat, serta singgah di sejumlah kota sebelum mendarat di jazirah Arab.

 BACA JUGA:

Pertama-tama, Bung Karno dan rombongan haji, singgah di Singapura. Dari Singapura, pesawat tidak langsung menuju Arab, melainkan singgah di Rangoon, New Delhi, Karachi, Baghdad, Mesir, barulah mendarat di Saudi Arabia.

“Kerikil tadi adanya di Singapura. Demi mendengar presidennya akan singgah, puluhan ribu rakyat Indonesia yang berada di Singapura antusias mengadakan penyambutan. Mereka bahkan mendaulat Bung Karno agar memberi wejangan, memberikan amanat," ucapnya.

Rakyat bagi Bung Karno adalah udara segar. Karenanya, atas daulat rakyatnya di Singapura tadi, Bung Karno memenuhinya dengan serta-merta.

"Dalam pidato yang berapi-api, beberapa kali Bung Karno memekik kata ‘Merdeka… Merdeka… Merdeka!!!”’ Inilah sebuah pekik yang kemudian menjadi semacam ‘bom waktu’,”ucapnya.

Usai berpidato, Bung Karno pun melanjutkan perjalanan haji melalui persinggahan di sejumlah kota tadi. Belum lama pesawat take off dari bandara Singapura, para wartawan geger. Mereka menyoal pekik ‘Merdeka’ yang berkali-kali Bung Karno teriakkan di hadapan rakyat Indonesia.

Keesokan harinya, pers imperialisme Singapura menulis besar-besar: “Presiden Sukarno Menjalankan Ill-Behaviour“.

"Ya, Bung Karno dituding tidak tahu sopan-santun, kurang ajar. Kata pers Singapura, Singapura itu bukan negeri merdeka (pada waktu itu), dan Bung Karno tahu itu. Singapura masih dalam kekuasaan asing, dan Bung Karno juga tahu itu. Mengapa pula Bung Karno memekikkan pekik ‘Merdeka!’?,"ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya