Polda Sulsel: 60 Persen Narkoba Asal Malaysia Masuk dari Wilayah Timur Indonesia

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Selasa 13 Juni 2023 02:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

Dari pengakuan tersangka otak penyimpan dan pengedar barang terlarang di kampus UNM berinisial SAH (32) mendapat barang haram itu dari SN narapidana Rutan Jeneponto atas kasus narkoba.

Tersangka bahkan telah mengirim narkoba Sabu 50 gram sebanyak tiga kali ke Provinsi Maluku Utara melalui jasa pengiriman Kargo SAPX atas perintah narapidana berinisial PF dengan kasus narkoba, kini menjalani masa hukuman di Lapas Batang Watangpone, Bone.

 BACA JUGA:

"Ada Lapas, Jaringan Rutan Jeneponto yang pertama, kedua jaringan Lapas Watangpone, Bone. Menurut keterangan tersangka didapatkan, mereka adalah penggerak mulai untuk pemesanan, pengiriman (Sabu) ada komunikasi dengan yang ada (narapidana) di tahanan tadi," ungkap Kapolda.

 BACA JUGA:

Mantan Wakil Komandan Korps Brimob Polri ini menyebutkan, dari pengembangan sudah ada masuk empat kilogram sabu dari Malaysia dengan beberapa termin pengiriman. Dari keterangan tersangka yang sudah ditangkap, awalnya masuk satu kilogram dan 100 butir ekstasi pada Februari 2023. Selanjutnya, pada 20 Mei 2023, masuk lagi tiga kilogram sabu.

"Ini sudah kita tangkap sekian, paling tidak kita harus pengungkapan kasus, apakah sudah didistribusi atau masih disimpan. Ini harus dikoordinasikan dengan baik antara internal kampus maupun dari pihak masyarakat bisa memberikan informasi untuk segera diungkap," kata lulusan Akpol angkatan 1988 ini menekankan.

Sejauh ini jajaran tim Direktorat Reserse dan Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulsel terus melakukan pengembangan dan pendalaman terhadap para tersangka beserta jaringan-jaringannya memasok narkoba ke wilayah KTI dibawa melalui jalur laut, dikirim dari Tawao, Malaysia, kemudian masuk ke Tarakan dan Nunukan, Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Malaysia hingga didistribusikan ke sejumlah daerah termasuk di Sulsel.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel Brigjen Pol Ghiri Prawijaya menegaskan, pihaknya terus memperkuat sinergitas dan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal penanggulangan dan pencegahan peredaran narkotika.

"Kalau soal jaringan internasional tidak ada, tapi dari luar ada. Tiap minggu tertangkap 100 sampai 200 gram lewat ekspedisi. Kemarin operasi di Sidrap dan Pelabuhan Parepare juga ada ditangkap. Sebetulnya, posisi dari ujung ke ujung (perairan) itu ada (pengiriman). Tapi, kita ada control delivery jadi berakhirnya di situ," tuturnya membeberkan.

Mengenai bersih-bersih narkoba di lingkungan pemasyarakatan, kata dia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Wilayah Sulsel dengan terus melaksanakan operasi di dalam Lapas maupun Rutan setempat.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya