Dampak Perang Dunia II, dari Ekonomi hingga Politik

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Jum'at 16 Juni 2023 07:21 WIB
Dampak Perang Dunia II. (Reuters)
Share :

JAKARTA - Perang Dunia II yang berakhir pada 1945 menyebabkan perubahan besar di Eropa dan seluruh dunia. Hal ini juga menandai berakhirnya masa kolonialisme dan imperialisme.

Perang Dunia II melibatkan dua aliansi, yaitu Sekutu dan Blok Poros. Oleh sebab itu, lebih dari 100 juta orang dikerahkan dan masuk pada pasukan militer.

Perang Dunia II ditandai sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Setidaknya, diperkirakan lebih dari 60 juta jiwa terenggut dalam perang ini, menjadikannya konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

Perang Dunia II juga berdampak besar ke berbagai bidang. Berikut ini merupakan dampak perang dunia II yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Bidang Sosial

Dampak sosial Perang Dunia II terlihat pada perubahan di sisi PBB. PBB membentuk lembaga baru di bawah naungannya yang disebut dengan UNRA atau United Nations Relief Rehabilitation Administration pada 9 November 1943.

UNRA memiliki beberapa tujuan, termasuk menjamin pemenuhan kebutuhan makan orang terlantar, mendirikan rumah sakit di daerah konflik atau daerah terdampak konflik, mengurus pengungsi dan mempertemukannya dengan keluarga, serta memperbaiki fasilitas terdampak perang.

2. Bidang Ekonomi

Dampak ekonomi juga dirasakan negara-negara yang terlibat perang maupun negara jajahan dan negara yang tidak terlibat perang. Hal ini disebabkan Perang Dunia II melibatkan kekuatan besar yang daerah jajahan tersebar di seluruh dunia. Berikut ini dampak Perang Dunia II dalam bidang ekonomi, meliputi kondisi ekonomi dunia mengalami kekacauan, disebabkan beberapa hal seperti hancurnya sarana-prasarana penunjang ekonomi dan biaya untuk keperluan perang.

Usai Perang Dunia II, berkembangnya sistem perekonomian liberal, komando dan campuran.

Banyak negara yang bangkrut akibat perang, kecuali Amerika Serikat. Negara ini muncul sebagai penanam modal dengan berbagai programnya, seperti Marshall Plan, Truman Doctrine, Colombo Plan, dan Point Four Truman.

Perlombaan industri untuk menciptakan senjata baru dengan teknologi paling maju masih berlanjut, yakni antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

3. Bidang Politik

Perang Dunia II juga berdampak pada bidang politik. AS yang keluar sebagai pemenang, selanjutnya menjadi negara adikuasa. Uni Soviet juga berubah menjadi kekuatan raksasa super power, pesaing AS.

Perebutan hegemoni keduanya kemudian berkembang menjadi Perang Dingin. Ini memicu munculnya politik aliansi yang berdasarkan kepada Collective Security, sehingga timbul organisasi pakta pertahanan seperti NATO, PAKTA WARSAWA, SEATO, dan METO.

Perang Dingin juga mengakibatkan beberapa negara terpecah, seperti Korea Utara dan Korea Selatan, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, serta Jerman Timur dan Jerman Barat.

Pasca-Perang Dunia II, perjuangan bangsa Asia-Afrika untuk memperoleh kemerdekaan juga semakin tinggi. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga lahir menggantikan Liga Bangsa-bangsa (LBB), yang dianggap gagal.

Selain itu, munculnya paham baru bernama Zionisme yang dipelopori orang-orang Yahudi dan paham komunis. Ideologi ini juga berkembang sampai ke Indonesia pada awal kemerdekaan.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya