"Saya pikir ketika saya bisa menyeimbangkannya dengan sekolah mereka, mereka pasti akan terpapar. Di sekolah, kami berbicara tentang apa yang kami lihat,” lanjutnya.
"Ketika kami berada di London, mengemudi bolak-balik, kami sering melihat orang-orang duduk di luar supermarket dan kami membicarakannya,” ujarnya.
"Saya akan mengatakan kepada anak-anak, 'Mengapa mereka ada di sana? Apa yang terjadi?' Saya pikir itu untuk kepentingan kita semua, itu hal yang benar untuk dilakukan, untuk mengekspos anak-anak, pada tahap yang tepat dalam dialog yang benar, sehingga mereka memiliki pemahaman," jelasnya.
"Mereka [akan] tumbuh dengan mengetahui bahwa sebenarnya, tahukah Anda, beberapa dari kita sangat beruntung, beberapa dari kita membutuhkan sedikit uluran tangan, beberapa dari kita perlu melakukan sedikit lebih banyak di mana kita bisa untuk membantu orang lain. meningkatkan kehidupan mereka,” ungkapnya.
Sang pangeran akan mengikuti jejak ibunya, Diana, Putri Wales, yang membawanya dan saudara laki-lakinya pada 1993 untuk mengunjungi tempat penampungan tunawisma London yang dikelola oleh Passage, sebuah organisasi yang sekarang menjadi pelindungnya.
"Ibu saya memperkenalkan saya pada penyebab tunawisma sejak usia sangat muda, dan saya sangat senang dia melakukannya,” terangnyaa pada awal tahun ini saat mengenang pengalaman itu.
"Saya pikir dia akan kecewa karena kita masih belum melangkah lebih jauh, dalam hal mengatasi tunawisma dan mencegahnya, daripada saat dia tertarik dan terlibat di dalamnya,” ujarnya.