PBB juga meminta Israel untuk mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara proporsional dan melakukan semua tindakan pencegahan yang selayaknya untuk menyelamatkan warga sipil dalam melakukan operasi militer.
"Pada akhirnya, hanya dengan kembali ke proses politik yang bermakna dan mengakhiri pendudukan akan mengakhiri siklus kekerasan yang menyengsarakan dan penghilangan nyawa yang tak berperikemanusiaan ini," tambah pernyataan itu.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) “sangat prihatin” akan meningkatnya aksi kekerasan di Tepi Barat.
Dia menambahkan bahwa laporan soal serangan oleh Israel di sebuah desa warga Palestina pada Rabu (21/6/2023) sangat meresahkan.
“Kami juga sangat prihatin akan peningkatan kekerasan di tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan. Ia juga mengutuk serangan sehari sebelumnya yang menewaskan empat warga Israel di dekat permukiman Yahudi di Eli.
Pada Rabu (21/6/2023), ratusan pemukim Israel menyerbu sebuah kota kecil Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, membakar lusinan mobil dan rumah untuk membalas dendam atas kematian empat warga Israel yang dibunuh oleh sepasang pria bersenjata Palestina sehari sebelumnya.
(Rahman Asmardika)