Sama Kerasnya! Ini Perbedaan Latihan Pasukan Elite TNI Denjaka Vs Kopassus

Tim Okezone, Jurnalis
Minggu 25 Juni 2023 07:16 WIB
Ilustrasi/ Doc: Istimewa
Share :

 

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai garda terdepan yang menjaga serta melindungi keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memiliki pasukan elite di tiga matra, yaitu angkatan darat, angkatan laut, serta angkatan udara.

Di antara pasukan elite tersebut, yaitu Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

 BACA JUGA:

Okezone pun mengulas perbedaan dua pasukan khusus dari matra angkatan darat dan matra angkatan laut tersebut dihimpun beragam sumber, Senin (9/1/2023).

1. Denjaka

Detasemen Jalamangkara (Denjaka) merupakan pasukan khusus di bawah TNI Angkatan Laut (AL).

Denjaka memiliki sejumlah kemampuan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai yang berhubungan dengan kelautan Indonesia.

 BACA JUGA:

Pasukan Denjaka diwajibkan mengikuti kursus penanggulangan antiteror aspek laut yang bermaterikan intelijen, taktik dan teknik anti-teror, dan anti-sabotase, dasar-dasar spesialisasi, serta komando kelautan dan keparaan lanjutan.

Selain itu, terdapat kursus lanjutan untuk meningkatkan fisik prajuritnya seperti pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, maupun peningkatan kemampuan bela diri.

Denjaka juga mempelajari teknik infiltrasi, teknik pembebasan sandera, instalasi kapal, serta taktik kelautan.

Meski latihan tersebut sederhana, terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati pasukan Denjaka dalam latihan tersebut. Beberapa latihan yang harus dilakukan bahkan amat keras dan menyiksa.

Salah satu metode latihannya adalah dengan melepas perwira Denjaka di lautan dengan tangan dan kaki terikat. Berada di tengah laut dengan ombak ganas, mereka dituntut dapat melepaskan diri. Hal itu dilakukan agar jika suatu saat mereka dilepas musuh dengan kondisi tangan dan kaki terikat, pasukan Denjaka bisa bertahan hidup.

Selain itu, calon Denjaka juga dilepas di hutan tanpa perbekalan. Mereka diwajibkan bisa bertahan hidup dengan menggunakan barang yang diberikan, yaitu garam.

Hutan pun jadi sahabat yang akan membuat mereka tetap bertahan. Dari latihan itu, anggota Denjaka diproyeksi untuk memiliki kemampuan bertahan hidup di alam, melatih kemampuan fisik, hingga kemampuan skill perorangan.

 BACA JUGA:

2. Kopassus

Kopassus atau Komando Pasukan Khusus merupakan pasukan elite milik TNI AD yang resmi dibentuk pada 16 April 1952.

Sebagai pasukan elite, anggota Kopassus tentu harus melewati berbagai tes sebelum bergabung. Calon prajurit harus memenuhi nilai standar dalam tes, yakni 70. Sementara itu, mereka juga wajib memiliki kemampuan menembak dan renang tanpa henti sejauh 2 km. Jika sudah selesai melewati masa pelatihan yang berat, prajurit akan mendapatkan tanda kualifikasi Brevet Komando Kopassus.

Laman Kopassus menyebut, brevet tersebut menjadi lambang bahwa prajurit yang mendapatkan dan mengenakannya sudah melewati pendidikan dan latihan sangat keras, sehingga mereka mempunyai keberanian, keterampilan, dan kecekatan di berbagai operasi (darat, laut, dan udara).

Secara umum, ada tiga tahapan yang harus dilakukan saat menjalani pendidikan Kopassus selama 7 bulan. Pertama adalah tahap dasar, kedua merupakan tahap hutan gunung, dan ketika adalah tahap rawa laut. Untuk tahapan dasar, prajurit akan mendapatkan ilmu-ilmu dasar komando secara individu dan tim.

Tahap yang juga biasa disebut sebagai basis ini dilakukan di Pusdiklatpassus atau Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus di Bandung, Jawa Barat. Peserta pelatihan juga akan mendapatkan materi tentang menembak, navigasi darat, hingga melakukan perebutan secara cepat.

Selanjutnya adalah tahap hutan gunung yang mengharuskan prajurit menjadi pendaki serbu dan melakukan survival atau usaha bertahap hidup di tengah hutan. Mereka juga akan melakukan long march dari wilayah Bandung, tepatnya di Situ Lembang ke Cilacap.

Bukan dengan tangan kosong, para prajurit wajib membawa perlengkapan perorangan, senjata, amunisi, hingga tambang peluncur. Terakhir, tahap rawa laut yang terdiri dari renang ponco, bertahan hidup di tengah laut, navigasi laut, hingga renang mengelilingi selat, dari Cilacap hingga ke Nusakambangan.

Konsep baret merah Kopassus mulai digunakan ketika Kesko TT (Kesatuan Komando Tentara Teritorium) III/Siliwangi mengalami pergantian istilah menjadi KKAD atau Korps Komando Angkatan Darat. Satuan ini adalah awal mula lahirnya Kopassus.

Baret merah yang sampai saat ini dikenal sebagai ciri khas Kopassus sengaja dipilih kala itu, karena belum ada baret dengan warna tersebut. Maka dari itu, Kopassus juga familiar dengan sebutan Korps Baret Merah.

(Nanda Aria)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya