JABAR - Sukarelawan Wanita Nelayan Sadulur Ganjar mengoptimalkan potensi produktivitas budi daya perikanan air tawar menjadi sebuah bahan pangan olahan yang memiliki daya tahan lebih lama dan bernilai jual tinggi.
Koordinator Wanita Nelayan Sadulur Bojongsalawe, Yulianti mengatakan, pihaknya menggelar pelatihan membuat ikan mujair frozen food dan menyediakan sarana prasarana rumah produksi untuk masyarakat pesisir.
Kegiatan yang diadakan di Dusun Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat itu mendapat respons positif dari ratusan istri pelaut hingga perempuan pencari ikan.
"Kami di sini memberikan bantuan kepada warga Dusun Bojongsalawe khususnya kepada ibu-ibu berupa pelatihan membuat ikan mujair frozen food dan pembangunan rumah produksi," ucap dia.
Selain dikenal akan kepraktisan dan daya tahannya yang lebih lama, produksi ikan air tawar tersebut tergolong melimpah lantaran warga setempat membudidayakan perikanan air tawar lewat tambak.
Menurut dia, hal ini menjadi peluang bisnis menjanjikan bagi masyarakat Dusun Bojongsalawe sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah kondisi panceklik.
Rumah produksi yang digagas Wanita Nelayan Sadulur Ganjar juga diharapkan dapat menjadi pusat produktivitas ikan mujair frozen food dengan menyerap tenaga kerja warga setempat.
Apalagi rumah produksi tersebut telah dilengkapi berbagai peralatan seperti kompor, wajan, timbangan digital, mesin vacum sealer. Selain itu, juga disediakan modal dasar, dan ribuan kemasan menarik hingga ketersediaan pasar.
"Karena di sini mayoritas banyak tambak ikan mujair makanya harga ikan mujair terjangkau. Semoga bisa membantu ekonomi masyarakat khususnya di waktu-waktu paceklik seperti sekarang ini," tutur dia.