Kerusuhan Pasca Penembakan Remaja oleh Polisi di Prancis Berlanjut, 2.000 Orang Lebih Telah Ditangkap

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 02 Juli 2023 12:44 WIB
Foto: Reuters.
Share :

Penembakan remaja tersebut, yang terekam dalam video, telah memicu kembali keluhan lama dari komunitas perkotaan yang miskin dan bercampur ras tentang kekerasan dan rasisme polisi.

Nahel diketahui polisi karena sebelumnya gagal mematuhi perintah penghentian lalu lintas dan secara ilegal mengendarai mobil sewaan, kata jaksa penuntut Nanterre, Kamis, (29/6/2023).

Kerusuhan ini juga telah menghidupkan kembali ingatan tentang kerusuhan nasional pada 2005 yang berlangsung tiga minggu dan memaksa Presiden Jacques Chirac untuk mengumumkan keadaan darurat, setelah kematian dua pemuda tersengat listrik di gardu listrik saat mereka bersembunyi dari polisi.

Dengan pemerintah mendesak perusahaan media sosial untuk menghapus materi yang menghasut, Darmanin bertemu dengan pejabat dari Meta, Twitter, Snapchat, dan TikTok. Snapchat mengatakan tidak ada toleransi untuk konten yang mempromosikan kekerasan.

Petugas kepolisian yang terlibat telah mengakui menembak Nahel dan berada di bawah penyelidikan formal atas tuduhan pembunuhan sukarela.

Namun, pengacara petugas itu, Laurent-Franck Lienard, mengatakan kliennya membidik kaki pengemudi tetapi terbentur saat mobil lepas landas, menyebabkan dia menembak ke arah dadanya.

"Jelas (petugas) tidak ingin membunuh pengemudinya," kata Lienard di BFM TV.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya