JAKARTA - TNI menumpas antek-antek dan sisa-sisa Partai Komunis Indonesia (PKI) di seluruh pelosok Tanah Air setelah partai tersebut dinyatakan terlarang dan dibubarkan. PKI sebelumnya berupaya menggulingkan Pemerintah Republik Indonesia lewat Gerakan 30 September 1965, namun gagal.
Andi Nurdin (85), salah satu veteran yang ikut berjuang menumpas PKI dan antek-anteknya. Pada saat itu, ia merupakan anggota prajurit Yonif 310 yang ditugaskan untuk menumpas antek-antek dan sisa-sisa PKI di Kalimantan Barat yang sudah dipersenjatai.
"Pada saat kejadian G30S/PKI waktu itu saya masih bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia sekitar tahun 1966. Setelah itu saya ditugaskan untuk menjadi pengawal Jenderal AH Nasution menjelang Sidang Umum MPR ketika Presiden Soeharto akan dilantik," ujar Andi kepada MNC Portal Indonesia beberapa waktu lalu.
Andi menjelaskan bahwa Pierre Tandean merupakan ajudan, sementara dirinya pengawal yang bertugas untuk memastikan keamanan Jenderal AH Nasution.
"Ibaratnya kalau ada yang memberi racun atau apapun yang menimpa Jenderal AH Nasution, maka dirinya yang akan meninggal terlebih dahulu," katanya.
Banyak pertempuran yang berkesan dalam ingatan dan yang membuatnya bangga menjadi prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi. Di antaranya, ketika ia bertempur melawan pemberontakan yang ada di seluruh Indonesia seperti penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS), Permesta di Sumatera Utara dan lainnya.