Belanda Kembalikan Ratusan Artefak Bersejarah ke Indonesia, Ini Daftarnya

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 11 Juli 2023 13:51 WIB
Share :

JAKARTA – Pemerintah Belanda menyerahkan secara resmi benda-benda bersejarah kepada pemerintah Indonesia di Leiden, Belanda pada Senin (10/7/2023). Penyerahan secara simbolis digelar di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.

Koleksi tersebut diterima Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid yang mewakili pemerintah Indonesia. Sementara Pemerintah Belanda diwakili Menteri Muda Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda, Gunay Uslu.

Ratusan benda bersejarah itu dikembalikan setelah melalui penelitian dan komunikasi yang panjang antar kedua negara.

Benda-benda yang dikembalikan mulai dari koleksi benda seni dari Bali, artefak Singasari, hingga benda-benda bersejarah dari kerajaan Lombok.

Menurut Hilmar, repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia.

Namun, juga untuk mengungkap pengetahuan sejarah, asal-usulnya, serta membahas makna dari benda-benda tersebut bagi kedua bangsa, baik di masa lalu maupun di masa kini,

“Proyek repatriasi benda bersejarah ini adalah momentum penting, untuk menumbuhkan saling pemahaman dan kesetaraan di antara kedua bangsa,” kata Hilmar, seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Kebudayaan, Senin.

Dilansir dari BBC Indonesia, diperkirakan jumlah benda bersejarah yang dikembalikan oleh Belanda mencapai 472, termasuk di dalamnya permata dari "harta karun Lombok" - harta karun berupa batu permata, batu mulia, emas dan perak. 

Merujuk pada catatan sejarah, ratusan kilogram, emas, perak dan permata itu dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara dan desa sekitarnya usai berakhirnya Perang Lombok pada 1894.

Setelah melalui serangkaian penelitian yang komprehensif dari para ahli, empat koleksi artefak, yakni 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha, patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, serta keris Puputan Klungkung telah dikembalikan ke Indonesia.

Dalam situs resmi Ditjen Kebudayaan, ada 132 koleksi benda seni Bali, antara lain, berupa lukisan, ukiran kayu, benda-benda perak dan tekstil para maestro seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Maha, yang dikembalikan.

Sedangkan, empat patung Singasari yang tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, adalah primadona dari abad ke-13 masehi.

Keempat patung tersebut berasal dari candi Singasari yang didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir dari kerajaan Singasari.

Empat arca yang akan kembali ke Indonesia adalah Durga, Mahakala, Nandishvara dan Ganesha.

Ada pula sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali.

Sebelumnya Belanda didesak agar mengembalikan barang-barang tersebut apabila negara asal artefak itu memintanya.

Pada 2020, Belanda telah mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro dalam kunjungan Raja dan Ratu Belanda.

Hilmar memperkirakan pemulangan ratusan benda bersejarah yang dirampas militer Belanda tiba di Indonesia pada Agustus mendatang.

Saat ini, pihaknya bersama pemerintah Belanda sedang menuntaskan kesepakatan teknis pengembalian hingga pengiriman sehingga diharapkan proses penyerahan artefak rampasan lainnya bisa lebih cepat dilakukan.

Hitungannya dari delapan jenis koleksi milik Indonesia yang ada di Belanda jumlahnya mencapai ribuan. Benda-benda itu dipastikan 'diperoleh' Belanda dengan cara-cara ilegal pada masa penjajahan.

Belanda tengah bergulat dengan warisan kolonialnya dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Sabtu (1/7/2023), Raja Willem-Alexander secara resmi meminta maaf atas peran Belanda dalam perdagangan budak, dengan mengatakan dia "secara pribadi dan bersungguh-sungguh" menyesal.

Belanda menjadi negara kolonial yang ditakuti setelah abad ke-17. Negara ini menguasai wilayah di seluruh dunia dan terlibat dalam perdagangan budak yang mencapai 600.000 orang lebih.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya