Dilansir dari BBC Indonesia, diperkirakan jumlah benda bersejarah yang dikembalikan oleh Belanda mencapai 472, termasuk di dalamnya permata dari "harta karun Lombok" - harta karun berupa batu permata, batu mulia, emas dan perak.
Merujuk pada catatan sejarah, ratusan kilogram, emas, perak dan permata itu dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara dan desa sekitarnya usai berakhirnya Perang Lombok pada 1894.
Setelah melalui serangkaian penelitian yang komprehensif dari para ahli, empat koleksi artefak, yakni 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha, patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, serta keris Puputan Klungkung telah dikembalikan ke Indonesia.
Dalam situs resmi Ditjen Kebudayaan, ada 132 koleksi benda seni Bali, antara lain, berupa lukisan, ukiran kayu, benda-benda perak dan tekstil para maestro seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Maha, yang dikembalikan.
Sedangkan, empat patung Singasari yang tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, adalah primadona dari abad ke-13 masehi.
Keempat patung tersebut berasal dari candi Singasari yang didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir dari kerajaan Singasari.