Para ilmuwan mengatakan suhu didorong oleh perubahan iklim dan pola cuaca alami yang dikenal sebagai El Niño, yang terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun dan menyebabkan suhu naik.
Dunia telah menghangat sekitar 1,1C sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.
Berbicara kepada BBC, Paolo Ceppi, seorang dosen ilmu iklim di Imperial College London, mengatakan suhu global yang lebih tinggi tidak diragukan lagi berkontribusi pada peningkatan insiden cuaca ekstrem.
"Tentu saja tidak biasa memiliki gelombang panas di musim panas, tetapi yang menjadi sangat tidak biasa adalah kumpulan gelombang panas," katanya.
"Kami memiliki peristiwa ini di Eropa selatan, tetapi pada saat yang sama, kami mengalami gelombang panas besar lainnya di AS bagian selatan. Baru-baru ini kami mengalami gelombang panas di Asia Selatan, India, China, dan sebagainya. Dan sayangnya, ini tidak mengejutkan,” lanjutnya.
"Kami memiliki suhu dasar yang bergeser ke atas, jadi Anda menggeser peluang menuju peristiwa ekstrem yang lebih parah, dan lebih sedikit peristiwa ekstrem dingin,” tambahnya.
(Susi Susanti)