Jalankan Perintah Baru yang Ditandatangani Putin, Rusia Kuasai Perusahaan Bir Carlsberg dan Danone

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 17 Juli 2023 14:43 WIB
Rusia kuasai perusahaan Carlsberg dan Danone (Foto: Reuters)
Share :

RUSIA - Rusia telah mengambil alih anak perusahaan Rusia dari pembuat yoghurt Danone dan perusahaan bir Carlsberg.

Unit-unit tersebut telah ditempatkan dalam "manajemen sementara" negara, di bawah perintah baru yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dikutip BBC, perintah terbaru Rusia pada Minggu (16/7/2023) itu menempatkan saham Danone Russia dan Baltika Breweries milik Carlsberg di bawah kendali agen properti Rusia Rosimushchestvo.

Danone yang berbasis di Prancis, yang memulai proses untuk menjual bisnisnya di Rusia pada Oktober lalu, mengatakan sedang menyelidiki situasinya.

Perusahaan menambahkan bahwa pihaknya bersiap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi haknya sebagai pemegang saham Danone Rusia, dan kelangsungan operasi bisnis.

Carlsberg mengatakan belum menerima informasi resmi apa pun dari otoritas Rusia mengenai keputusan presiden tentang konsekuensi Baltika Breweries.

Pembuat bir Denmark itu juga mengatakan telah menyelesaikan "proses ekstensif" untuk memisahkan unit Rusia dari perusahaan lainnya. Bulan lalu, perusahaan menandatangani kesepakatan untuk menjual Baltika Breweries namun belum menyelesaikan kesepakatan tersebut.

"Menyusul keputusan presiden, prospek proses penjualan ini sekarang sangat tidak pasti," terangnya.

Adapun Danone dan Carlsberg diketahui sedang dalam proses menjual operasi mereka di Rusia.

Operasi Rusia Danone adalah perusahaan susu terbesar di negara itu, dengan sekitar 8.000 karyawan.

Diperkirakan bahwa penjualan bisnis tersebut akan menghasilkan keuntungan 1 miliar euro untuk Danone.

Menurut situs web Carlsberg, sementara itu, anak perusahaan Carlsberg, Baltika, memproduksi beberapa merek bir paling terkenal di Rusia, dengan 8.400 karyawan di delapan pabrik.

Seperti diketahui, Moskow memperkenalkan aturan baru pada awal tahun ini yang memungkinkannya menyita aset perusahaan dari negara-negara yang "tidak ramah".

Pada April lalu, Putin menandatangani perintah yang memungkinkan Rusia untuk mengambil kendali sementara atas aset asing, sebagai tanggapan atas tindakan AS dan negara lain yang menurut Rusia "tidak ramah dan bertentangan dengan hukum internasional".

Masih di bulan yang sama, diumumkan bahwa unit Rusia dari dua perusahaan energi - Uniper Jerman dan Fortum Finlandia, telah berada di bawah kendali negara.

Ini terjadi setelah banyak perusahaan menghentikan bisnis di Rusia setelah invasi ke Ukraina.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya