Warga AS yang Nekat Menyeberang ke Korut Ternyata Tentara Bermasalah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 19 Juli 2023 09:32 WIB
Tentara Korea Selatan berjaga di Area Keamanan Bersama (JSA) di Zona Demiliterisasi (DMZ) di Desa Panmunjom perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara, 3 Maret 2023. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) pada Selasa, (18/7/2023) ditahan di Korea Utara setelah melintasi perbatasan yang dijaga ketat dari Korea Selatan. Pejabat AS mengatakan bahwa warga AS tersebut adalah seorang tentara yang melarikan diri.

Insiden ini menciptakan krisis baru antara AS dengan Korea Utara di saat ketegangan antara kedua negara tengah tinggi. 

Angkatan Darat AS mengidentifikasi tentara tersebut sebagai Prajurit Travis T. King, yang bergabung pada 2021. Menurut dua pejabat, King baru selesai menjalani hukuman di Korea Selatan untuk pelanggaran yang tidak dijelaskan dan dibawa oleh militer AS ke bandara untuk dipulangkan ke unit asalnya di AS.

King pergi sendirian melewati gerbang keamanannya dan kemudian, untuk alasan apa pun, memutuskan untuk melarikan diri, kata seorang pejabat. Pejabat itu menambahkan bahwa tur sipil dari zona demiliterisasi diiklankan di bandara dan King tampaknya telah memutuskan untuk bergabung.

Tentara itu sedang dalam perjalanan sipil dengan sekelompok pengunjung ke desa gencatan senjata Panmunjom ketika dia melintasi garis yang menandai perbatasan. Area Keamanan Bersama (JSA) di zona demiliterisasi telah memisahkan Korea sejak akhir Perang Korea 1950-53.

"Ada banyak hal yang masih kami coba pelajari," kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dalam jumpa pers, Selasa. "Kami percaya bahwa dia berada dalam tahanan (Korea Utara) dan oleh karena itu kami memantau dan menyelidiki situasinya dengan cermat dan bekerja untuk memberi tahu kerabat terdekat tentara tersebut."

Insiden itu terjadi pada saat ketegangan di semenanjung Korea meningkat, dengan kedatangan kapal selam bersenjatakan rudal balistik nuklir AS di Korea Selatan dalam kunjungan langka untuk memperingatkan Korea Utara akan aktivitas militernya.

Korea Utara telah menguji rudal yang semakin kuat yang mampu membawa hulu ledak nuklir, termasuk rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat baru yang diluncurkan minggu lalu. Negara itu kembali menembakkan rudal balistik ke laut dekat Jepang pada Selasa, menurut laporan kantor berita Yonhap.

Kolonel Isaac Taylor, Juru Bicara Pasukan AS di Korsel, mengatakan militer "bekerja dengan rekan KPA kami untuk menyelesaikan insiden ini," mengacu pada Tentara Rakyat Korea Utara.

Sementara Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan para pejabat AS di Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa semuanya bekerja untuk "memastikan lebih banyak informasi dan menyelesaikan situasi ini."

"Kami berada di tahap awal," katanya, seraya menambahkan bahwa perhatian utama adalah menentukan kesejahteraan prajurit tersebut.

Misi Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya