PADA 20 Juli 1944 sebuah upaya pembunuhan dilancarkan terhadap Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Upaya tersebut gagal dan Sang Fuhrer, julukan untuk Hitler, hanya mengalami luka memar sebelum melanjtkan agendanya seperti biasa.
Kabar tentang upaya pembunuhan itu tersebar, namun kala itu kekuasaan Hitler di Jerman masih luas sehingga publik tidak yakin akan kebenaran berita tersebut. Barulah pada keesokan harinya, 21 Juli 1944 dikonfirmasi bahwa Hitler selamat dari ledakan bom yang disembunyikan dalam tas.
“Sekelompok kecil perwira yang berniat jahat, tidak bertanggung-jawab sekaligus tidak bijaksana, jahat dan bodoh sekongkolan untuk menyingkirkan saya dan memusnahkan stap pimpinan Wehrmacht,“ kata Hitler saat itu, sebagaimana dilansir DW.
Kisah Willy Hitler, Keponakan Pemimpin Nazi yang Membelot ke AS
Aktor utama upaya pembunuhan itu, Claus Schenk Graf von Stauffenberg dan beberapa pengikutnya telah tewas. Namun, Hitler bersumpah akan memburu pelaku-pelaku lainnya tanpa ampun.
Lima puluh tahun kemudian pada 1994, Perwira Tinggi Nazi Ewald-Heinrich von Kleist mengungkap motif percobaan pembunuhan tersebut.