MOSKOW - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang telah beberapa kali mengangkat isu penggunaan senjata nuklir terhadap Ukraina, pada Minggu, (30/7/2023) mengatakan bahwa Moskow harus menggunakan senjata pemusnah massal tersebut jika serangan balasan Kyiv yang sedang berlangsung, berhasil.
Medvedev, yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, sebuah badan yang diketuai oleh Presiden Vladimir Putin, mengatakan dalam sebuah pesan di akun media sosial resminya bahwa Rusia akan dipaksa untuk kembali ke doktrin nuklirnya dalam skenario kemenangan Ukraina.
“Bayangkan jika.. ofensif, yang didukung oleh NATO, berhasil dan mereka merobek sebagian tanah kami maka kami akan dipaksa untuk menggunakan senjata nuklir sesuai aturan keputusan dari presiden Rusia,” kata Medvedev, sebagaimana dilansir Reuters.
"Tidak akan ada pilihan lain. Jadi musuh kita harus berdoa untuk (kesuksesan) prajurit kita. Mereka memastikan bahwa api nuklir global tidak tersulut," tambahnya.
Medvedev, yang menyebut dirinya sebagai salah satu tokoh paling pro perang di Rusia, tampaknya mengacu pada bagian dari doktrin nuklir Rusia yang menetapkan bahwa senjata nuklir dapat digunakan sebagai tanggapan atas agresi terhadap Rusia yang dilakukan dengan menggunakan senjata konvensional yang mengancam keberadaan negara Rusia.