NIAMEY – Pendukung junta militer Niger pada Minggu, (30/7/2023) menyerang kedutaan besar Prancis di Ibu Kota Niamey, beberapa hari setelah tentara menggulingkan pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum melalui kudeta singkat.
Ribuan orang berunjuk rasa di Niamey pada Minggu, dengan sebagian bergerak menuju ke kedutaan Prancis. Massa membakar bendera Prancis dan melempari gedung kedutaan bekas kolonial itu dengan batu. Aksi massa itu dibalas dengan tembakan gas air mata oleh polisi.
Gambar-gambar menunjukkan kebakaran di dinding kedutaan dan orang-orang dimasukkan ke dalam ambulans dengan kaki berlumuran darah.
"Kami di sini untuk mengungkapkan ketidakpuasan kami terhadap campur tangan Prancis dalam urusan Niger. Niger adalah negara merdeka dan berdaulat, jadi keputusan Prancis tidak memengaruhi kami," kata pengunjuk rasa Sani Idrissa sebagaimana dilansir Reuters.
Mirip dengan peristiwa di negara tetangga Burkina Faso setelah kudeta pada pada September tahun lalu, beberapa pengunjuk rasa mencoba memanjat tembok kedutaan, sementara yang lain menginjak bendera Prancis yang terbakar.