DOHA – Amerika Serikat (AS) telah mendesak Taliban yang berkuasa di Afghanistan untuk membalikkan kebijakan yang bertanggung jawab atas situasi hak asasi manusia (HAM) yang memburuk di negara itu, terutama untuk wanita, anak perempuan, dan komunitas rentan.
AS juga mendesak pembebasan warga AS yang ditahan selama pembicaraan dengan kelompok Islam garis keras di Qatar.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pembicaraan dengan "perwakilan senior Taliban dan profesional teknokratis" telah diadakan pada Minggu (30/7/2023) dan Senin (31/7/2023) di Doha.
Delegasi AS menyatakan dukungan untuk tuntutan rakyat Afghanistan agar hak mereka dihormati dan suara mereka untuk membentuk masa depan negara.
Dikutip BBC, AS ingin Taliban membatalkan larangan pendidikan menengah untuk anak perempuan dan pekerjaan untuk perempuan.
Pada saat yang sama, delegasi AS "mencatat" komitmen berkelanjutan Taliban untuk tidak membiarkan Afghanistan digunakan sebagai platform untuk menyerang AS dan sekutunya", mengakui "penurunan serangan teroris berskala besar terhadap warga sipil Afghanistan".
Sementara itu, Taliban mengatakan mereka ingin pembatasan perjalanan dicabut untuk para pemimpin mereka.