3. Laksamana Maeda
Laksamana Maeda merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Hindia Belanda. Pria kelahiran Kagoshima, 3 Maret 1898 dikenal sebagai orang asing yang turut mendukung kemerdekaan Indonesia.
Dalam proses perjuangan kemerdekaan Indonesia, Laksamana Maeda mempersilakan rumahnya di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat untuk dijadikan sebagai tempat perumusan naskah Proklamasi. Kala itu, Soekarno, Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, dan beberapa orang lainnya turut hadir dalam perumusan naskah tersebut. Rumah Laksamana Maeda kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
4. Yang Chil-seong
Tak hanya Jepang, orang asing dari Korea ini juga turut mendukung kemerdekaan Indonesia. Yang Chil-seong lahir pada 29 Mei 1919. Dia memiliki nama Indonesia sebagai Komarudin serta nama Jepang yakni Shichisei Yanagawa.
Awalnya Yang Chil-seong dipekerjakan Jepang saat menjajah Indonesia. Pasca kemerdekaan, dia memilih tetap tinggal di Indonesia dan mengganti namanya. Bahkan, dia juga memutuskan masuk agama Islam.
Saat Belanda melancarkan agresi militer, Yang Chil-seong pergi ke Garut dan bergabung bersama pejuang kemerdekaan yang bernama Pasukan Pangeran Papak. Dalam riwayatnya, pengalaman yang dimiliki Chil-seong membuatnya cukup merepotkan bagi Belanda. Namun, pada akhirnya dia tertangkap dan dijatuhi hukuman mati pada 1949.