Peran Besar Raden Kian Santang dan Sejarah Islam Masuk Betawi

Furqon Al Fauzi, Jurnalis
Sabtu 12 Agustus 2023 05:02 WIB
Ilustrasi Prabu Siliwangi, ayah Raden Kian Santang
Share :

JAKARTA - Kisah bagaimana Raden Kian Santang atau Pangeran Cakrabuana memiliki pengaruh terhadap masuknya ajaran Islam di Betawi atau Jakarta menarik untuk diketahui.

Untuk mengetahui awal penyebaran Islam di Jakarta, menurut budayawan Betawi (alm) Ridwan Saidi, ini bisa dirunut dari berdirinya pesantren Quro di Karawang pada 1418.

Syekh Quro, atau Syekh Hasanuddin, berasal dari Kamboja. Awal kisah, maksud kedatangan Syekh Quro ke Jawa hendak berdakwah di Jawa Timur. Akan tetapi, ketika singgah di pelabuhan Karawang, Syekh Quro urung meneruskan perjalanannya ke timur.

Ia lantas menikah dengan seorang gadis Karawang dan membangun pesantren di Quro. Satu hari, seorang santri pesantren tersebut yakni Nyai Subang Larang, dipersunting Prabu Siliwangi.

Dari perkawinan ini lahirlah Raden Kian Santang yang kelak menjadi penyebar Islam. Banyak warga Betawi yang menjadi pengikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa proses Islamisasi tidak hanya terjadi pada kalangan rakyat biasa, juga pada tingkat elite.

 BACA JUGA:

“Makam Syekh Quro di Karawang sampai kini masih banyak diziarahi orang,” ujar Ridwan Saidi.

Lebih lanjut diceritakan Ridwan, di kalangan penganut agama lokal, mereka yang beragama Islam disebut sebagai kaum langgaran, sebagai orang yang melanggar adat istiadat leluhur dan tempat berkumpulnya disebut langgar.

Sampai sekarang warga Betawi umumnya menyebut Mushala dengan langgar. Sementara sebagian besar masjid tua yang masih berdiri sekarang ini, seperti diuraikan Heuken, dulunya adalah langgar.

Sementara, Siswadi, dalam tulisannya berjudul 'Perkembangan Kota Jakarta,' menulis : 'Dalam abad ke-14 dan 15 kraton-kraton di Jawa sudah menerima Islam karena alasan politik.'

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya