Koordinator bidang opservasi dan informasi BMKG Pasuruan, Suwarto, mengatakan, saat ini telah dipasang alat sismograf atau alat diteksi getaran untuk mengetahui perihal suara dentuman tersebut
Dan saat ini sebanyak tujuh anggota BPBD bersiaga dan berjaga di rumah warga, tujuannya untuk meminimalisir kepanikan warga.
“Kami sudah pasang garis pembatas supaya tidak ada kendaraan melintas di areal lokasi. Kami juga siagakan petugas untuk mengurangi kepanikan warga dan antisipasi kejadian alam, dan semoga saja tidak. Sehingga sewaktu ada kejadian kami bisa langsung tanggap," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, pada Sabtu kemarin, warga Desa Muncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, digegerkan dengan fenomena alam berupa ketukan di dalam Bumi yang terjadi secara berulang.
Video amatir kepanikan dan rekaman ketukan di dalam bumi itu beredar luas di media sosial. Akibat fenomena ini, sejumlah bangunan yang berada sekitar di titik ketukan dikosongkan. Bangunan tersebut di antaranya 1 rumah, toko, dan gudang.
(Nanda Aria)