Shi, yang berpakaian seperti seorang pria, mengaku bahwa dia terlahir sebagai seorang perempuan dan menceritakan kisah masa lalunya di mana ia dipaksa ibunya untuk menyamar sebagai seorang laki-laki karena ayahnya menginginkan anak laki-laki.
Sejak saat itu, Shi mengatakan pada Boursicot bahwa ia telah menjalani kehidupan maskulin. Cerita masa lalu Shi membuat Boursicot bersimpati dan percaya bahwa ia adalah seorang perempuan. Setelah itu, mereka tetap berhubungan dan bertemu beberapa kali.
Pertemuan-pertemuan itu akhirnya membuat mereka jatuh cinta dan mulai menjalin hubungan asmara. Hubungan mereka dilakukan secara sembunyi-sembunyi dikarenakan sebagai bentuk etiket tradisional China ketika ingin bercinta.
Ketika pemerintah Tiongkok mengetahui hubungan percintaan tersebut, Boursicot didesak untuk menyerahkan dokumen-dokumen, pertama dari kedutaan besar di Beijing pada 1969-1972, dan kemudian dari tempat penugasannya di kedutaan di Ulan Bator, Mongolia pada 1977-1979.
Boursicot dipindahkan ke Asia Tenggara karena terjadi pergolakan Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada 1966-1976, menyulitkannya untuk bertemu dengan Shi.
Pada suatu hari, Shi mengunjungi Boursicot dengan membawa "putra" mereka yang berusia empat tahun, Shi Dudu, yang lahir pada 1966. Boursicot pun menerima anak itu sebagai putra mereka.