MOSKOW - Mayat seorang tentara bayaran Inggris ditemukan terikat di perairan di Ukraina awal musim panas ini, demikian dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Inggris. Tidak jelas siapa yang membunuh pria itu, sementara pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa penyelidikan tidak akan dilakukan sampai tahun depan.
Jordan Chadwick, yang bertugas di Angkatan Darat Inggris dari 2011 hingga 2015, melakukan perjalanan ke Ukraina pada Oktober lalu untuk bergabung dengan Legiun Internasional. Polisi Lancashire memberi tahu ibunya pada Juni bahwa dia ditemukan tewas di perairan Ukraina dengan tangan terikat di belakang punggung. Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi kematiannya kepada beberapa media Inggris pada Jumat, (8/9/2023).
Jenazah pria berusia 31 tahun itu dipulangkan ke Inggris bulan lalu. Militer Ukraina akan membuka penyelidikan atas kematiannya pada Februari, lapor BBC.
Tidak jelas di mana Chadwick meninggal atau siapa yang membunuhnya. Demikian pula tidak jelas apakah Chadwick mati tenggelam, atau sudah mati sebelum dilempar ke air.
Chadwick adalah satu dari belasan warga negara Inggris yang tewas di Ukraina sejak konflik dimulai Februari lalu. Mereka yang tewas termasuk Samuel Newey yang berusia 22 tahun, yang tewas dalam pertempuran bulan lalu, dan Simon Lingard, yang terbunuh oleh tembakan artileri dalam pertempuran mempertahankan Bakhmut pada November 2022, menurut laporan RT.
Tiga hari setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina tahun lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengajukan permohonan agar orang asing bergabung dengan Legiun Internasional negara tersebut. Ribuan orang ikut bergabung menjawab panggilan Zelensky, namun cerita tentang rekrutmen yang tidak siap, komandan yang tidak kompeten, dan kekalahan yang mengerikan segera bermunculan.
Legiun tersebut kemudian mengalihkan upaya perekrutannya hanya kepada veteran militer, namun para pejuang asing di Ukraina secara konsisten menggambarkan kondisi di garis depan sebagai “neraka,” dengan tingkat korban di beberapa unit dilaporkan mencapai 85%.
Sekira 12.000 tentara bayaran telah dikirim ke Ukraina sejak awal konflik, menurut perkiraan Kementerian Pertahanan Rusia pada Juli. Hingga Juli, hanya 2.200 orang yang masih berada di negara tersebut, dengan 5.000 orang terbunuh dan sisanya melarikan diri dari Ukraina, kata kementerian tersebut.
Namun, komandan Legiun Georgia, kelompok tentara bayaran asing lainnya, mengklaim pada Juni bahwa jumlah sebenarnya pejuang asing di Ukraina jauh lebih tinggi. Hampir 20.000 orang asing bertugas di Ukraina pada saat itu, kata Mamuka Mamulashvili kepada media Inggris, dan hampir 3.000 warga negara Inggris termasuk di antara mereka.
(Rahman Asmardika)